BIN Dituding Kecolongan Akibat Kasus Wiranto, Prabowo 'Pasang Badan'
Nasional

Tudingan ini sempat berembus kencang di Indonesia pasca Kepala BIN mengaku pihaknya telah mengintai penusuk Wiranto sejak 3 bulan lalu namun 'gagal' mengantisipasi peristiwa kriminal tersebut.

WowKeren - Kasus penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto masih menjadi pembicaraan hangat di Indonesia. Salah satu yang ikut memberikan komentar adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Prabowo menyebut bahwa kasus yang dialami Wiranto merupakan musibah. Pernyataan ini sekaligus membantah tudingan liar bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) kecolongan dan gagal melindungi sang menteri.

"Namanya musibah," kata Prabowo ketika ditemui di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10). "Namanya aksi seperti ini liar."

Mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI AD ini menyebut bahwa penusukan yang dialami Wiranto merupakan aksi yang sulit dicegah. Apalagi aksi tersebut terjadi di ruang terbuka, sehingga makin sulit untuk memprediksi atau mencegah serangannya. "Kesannya sulit untuk dicegah," tegas Prabowo, dilansir dari Kompas.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyayangkan aksi penusukan tersebut. Dengan tegas, sang mantan Calon Presiden juga mengutuk segala tindakan radikalisme dan terorisme.


"Ya saya mengutuk semua bentuk terorisme, semua bentuk radikalisme," tutur Prabowo, dilansir dari Republika. "Semua bentuk kekerasan kita hindari. Harus kita cegah, dan tidak boleh ada di Indonesia."

Ia juga menyarankan agar semua masalah seharusnya diselesaikan dengan kesejukan, salah satunya yakni melalui musyawarah mufakat. Ia juga menekankan supaya masyarakat perlu bersatu untuk menolak setiap bentuk kekerasan tersebut dan mengungkapkan pentingnya mengajarkan kepada masyarakat agar tidak melakukan kekerasan.

Sebelumnya, BIN dituding kecolongan terkait dengan kasus penusukan Wiranto ini. Pasalnya Kepala BIN, Budi Gunawan (BG) mengaku pihaknya telah mengintai pria penusuk Wiranto selama tiga bulan belakangan.

Pelaku itu diintai lantaran terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cabang Bekasi. Namun demikian, BG mengaku bahwa pihaknya kesulitan menangkal kejadian karena JAD bergerak lewat sel-sel kecil.

"Memang sel-sel seperti ini cukup banyak," terang BG, Kamis (10/10). "Sehingga kami mengimbau agar masyarakat tidak ikut dan memantau mengawasi sel-sel seperti ini."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru