Kapolda Sebut 2.600 Mahasiswa yang Pulang ke Papua Gegara Konflik Justru Jadi Beban
Nasional

Ribuan mahasiswa yang tengah menempuh studi di sejumlah wilayah di luar Papua memutuskan untuk kembali ke Bumi Cendrawasih menyusul pecahnya sejumlah konflik di tanah air.

WowKeren - Sejumlah konflik sempat pecah di beberapa wilayah Indonesia terkait insiden rasialisme terhadap warga Papua. Hal itu berbuntut salah satunya pada kepulangan ribuan mahasiswa ke Tanah Papua.

Tercatat sebanyak 2.600 mahasiswa Papua yang mengambil studi ke luar Papua memutuskan untuk pulang kampung. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mempertanyakan mengapa mereka memutuskan seperti itu. Sebab, menurutnya, kepulangan ribuan mahasiswa tersebut justru menjadi beban sosial bagi pemerintah daerah.

"Adik-adik pelajar dan mahasiswa yang sudah kembali ke Papua saat ini tercatat 2.600 orang," kata Paulus dilansir dari Antara, Senin (14/10). "Untuk apa mereka pulang? Ini menjadi beban sosial."

Paulus menuturkan bahwa mahasiswa adalah kalangan yang rentan dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu di Papua. Oleh sebab itu, para mahasiswa tersebut telah diperintahkan untuk kembali ke wilayah perantauan masing-masing guna melanjutkan studi mereka.


Namun sayangnya, mereka enggan untuk kembali. Paulus menuturkan bahwa mereka sempat diundang oleh Gubernur Papua Lukas Enembe tetapi justru mengembalikan undangan itu kepada gubernur di depan semua pejabat Forkopimda Provinsi Papua.

"Ada apa ini? Di sisi lain mereka terus mendengungkan berbagai permasalahan yang terjadi," kata Paulus. "Sekecil apa pun melalui jalur-jalur komunikasi yang mereka punya. Ini nyata."

Lebih lanjut, Paulus mengingatkan agar seluruh jajaran kepolisian di seluruh Papua meningkatkan kewaspadaan mereka terkait perkembangan situasi di masyarakat. Sekecil apapun isu yang menyebar di media sosial harus diantisipasi. "Ada informasi sekecil apa pun, desas-desus, isu-isu yang bertebaran di media sosial, kasih input kepada teman-teman untuk mengantisipasinya," ujar Paulus.

Ia mengingatkan agar konflik yang terjadi di Papua tidak dipandang sebelah mata. "Ancaman kita nyata, bukan tidak nyata. Jangan berpikir konflik di Papua itu biasa. Situasi sekarang lebih spesifik," tegas Paulus.

Lebih lanjut, Paulus mengimbau agar seluruh rekan kepolisian juga membangun komunikasi dengan semua pihak. "Sebab di semua daerah ada banyak tokoh yang mempunyai pengaruh," pungkasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru