Pengamat Sebut Jokowi Salah Kaprah soal 'Pohon' Sinyal
Nasional

Presiden Jokowi berharap dengan diresmikannya Palapa Ring, Senin (14/10) dapat membuat internet di Indonesia Timur menjadi lebih cepat. Namun, Pengamat IT mengatakan jika hal itu salah kaprah, karena internet tak bisa tersambung sendirinya.

WowKeren - Presiden [c=Joko Widodo telah meresmikan satelit Palapa Ring, Senin (14/10). Ia berharap dengan diresmikannya proyek tersebut bisa memberikan kecepatan Internet di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Khususnya di Indonesia Timur yang sering mengeluhkan lambatnya internet. Tak hanya itu, Jokowi juga sempat menyinggung soal Based Transceiver Station (BTS) yang dianalogikan masyarakat Indonesia Timur sebagai pohon SMS untuk mendapatkan sinyal.

Ke depannya Jokowi berharap jika "pohon" ini bisa berevolusi menjadi "pohon WhatsApp" dengan adanya Palapa Ring. Namun menurut Pengamat Teknologi Informatika sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan pandangan bahwa internet akan langsung menjadi cepat dengan ada Palapa Ring merupakan hal yang salah kaprah.

"Nampaknya Pak Jokowi tidak mendapat masukan secara benar," ujar Heru dilansir CNNIndonesia, Senin (14/10). "Seolah-olah Palapa ring selesai, internet di ponsel langsung ngebut."


Heru kemudian menekankan jika Palapa Ring merupakan jaringan tulang punggung jaringan yang memerlukan pembangunan berkelanjutan seperti jaringan backhaul dan akses BTS. "Sering saya usulkan dan sampaikan bahwa Palapa Ring ini bukanlah akhir internet cepat, dari membutuhkan jaringan backhaul dan akses," katanya.

Sedangkan jaringan serat optik yang menghubungkan atau mentransmisikan trafik dan tidak berfungsi langsung sebagai BTS. BTS akan memberikan akses internet kepada masyarakat. "Palapa Ring sebagai backbone perlu. Tapi jaringan penghubung ke BTS atau rumah, sekolah, kantor, rumah sakit juga perlu," katanya.

Heru juga menjelaskan mengapa masyarakat di wilayah 3T menganalogikan BTS sebagai pohon SMS. Pasalnya di daerah 3T biasanya masih banyak hutan, dan menara BTS banyak yang dibangun di sekitar hutan. Karenanya, BTS samar-samar mirip dengan pohon di hutan.

"Yang Pak Jokowi sebut adalah keberadaan BTS yang menjawab kebutuhan masyarakat akan internet cepat. Pohon itu diistilahkan karena BTS biasanya berupa menara dan sinyal dekat menara atau tower memang yang terbesar," paparnya. "jadi banyak yang mendekat ke menara karena sinyal lemot di luar cakupan atau terhalang pohon atau hutan."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru