Respons Santai Denny Siregar Dituding Buzzer Istana dan Kebal Hukum
Instagram/dennysirregar
Nasional

Pegiat media sosial Denny Siregar kerap dituding buzzer Istana lantaran dinilai sering menyampaikan hoaks namun selalu lolos dari jerat hukum. Denny pun angkat bicara soal tudingan ini.

WowKeren - Beberapa waktu belakangan nama pegiat media sosial Denny Siregar tengah menjadi sorotan. Pasalnya pria yang juga berprofesi sebagai penulis itu kerap dituding menjadi buzzer bayaran untuk kepentingan pemerintah.

Tudingan ini tentu bukan tanpa alasan, sebab beberapa kali Denny dituduh menyebarkan hoaks. Namun demikian Denny juga berkali-kali lolos dari jeratan hukum hingga dituding kebal dan sengaja dilindungi pihak-pihak tertentu.

Denny pun akhirnya buka suara soal tudingan ini. Ia menolak dikatakan kebal hukum. Selama ini ia lolos dari jeratan hukum pun lantaran pelapor atau penggugatnya tak pernah memberikan alat bukti yang kuat. "Tapi ketika mereka gagal di kepolisian, lalu membangun opini atau membuat framing seolah saya kebal hukum," kata Denny, Rabu (16/10).

Oleh karena itu, pria kelahiran Medan 46 tahun silam itu mengaku tak memusingkan rencana pelaporan dirinya ke polisi. Untuk diketahui, kali ini Denny terancam dilaporkan ke pihak berwajib terkait video "Penggal Jokowi".

"Silakan saja," ungkapnya tenang, seperti dilansir dari laman Detik News. "Kita lihat buktinya apa?"


Sebagai pegiat media sosial, Denny mengaku sangat independen dalam melakukan aktivitasnya. Ia menulis berdasarkan pengalaman dan analisis pribadinya, bukan karena ada informasi dari pihak-pihak tertentu. Denny juga mementahkan tuduhan bahwa ia menulis karena ada pesanan atau pertimbangan bayaran.

Menurutnya, ia sudah memiliki sumber keuangan yang memadai. Seperti dengan menjadi penulis di dua media online serta perolehan royalti dari empat buku yang telah diterbitkannya.

"Saya menulis ya karena saya ingin menulis. Bukan karena dibayar, apalagi disebut sebagai buzzer istana. Apa buktinya?" kata Denny. "Pendapatan saya mungkin jauh lebih besar dari gaji seorang komisaris."

Ia pun kembali menegaskan bahwa julukan buzzer Istana kurang tepat bila dialamatkan kepadanya. Sebab, selama ini saja ia baru sekali bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Denny mengaku tak terlalu menyukai protokoler ala Istana. Ia juga mengaku bukan tipe orang yang suka mendekat ke kekuasaan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait