Kecanduan Gadget, Ratusan Remaja di Jabar Dilarikan ke RSJ
Nasional

Setiap bulannya, dilaporkan belasan pasien dengan rentang usia 7-15 tahun harus 'dititipkan' ke RSJ Cisarua, Jabar lantaran mengalami gejala psikologis akibat kecanduan gadget.

WowKeren - Gadget atau gawai elektronik sudah menjadi "sahabat" sehari-hari masyarakat masa kini. Mulai dari kaum anak-anak hingga orang dewasa, bahkan lansia, kini akrab dengan berbagai tipe gawai.

Banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini, salah satunya terkait kemudahan yang ditawarkan. Pasalnya gawai sekecil ponsel misalnya, sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memudahkan kehidupan sehari-hari.

Namun tentu saja gawai super canggih ini memiliki sejumlah poin minus, salah satunya menyebabkan kecanduan. Sudah bukan rahasia lagi bila masyarakat masa kini hampir tak bisa dipisahkan dari gadget-nya.

Tapi bagaimana jadinya bila kecanduan gadget itu sudah sampai tahap mengkhawatirkan? Hal inilah yang harus dialami oleh ratusan anak berikut.

Dilansir dari laman Detik Health, dilaporkan sebanyak ratusan pasien dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Jawa Barat. Mirisnya, kebanyakan pasien itu baru berusia 7-15 tahun.

Informasi ini dibenarkan oleh dokter sub spesialis kesehatan jiwa anak dan remaja, dr Lina Budiyanti. Tak tanggung-tanggung, 11 hingga 12 pasien anak harus mereka layani setiap bulannya.


"Tidak hanya spesifik kecanduan game, ada juga karena (kecanduan) YouTube," kata Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10). "Ada remaja yang menonton YouTube seharian hingga muncul gejala psikologis."

Pasien akibat peristiwa ini pun setiap tahunnya meningkat. Lina menduga hal ini disebabkan mudahnya anak-anak dalam mengakses teknologi dan internet.

"Seperti kita ketahui, rasa senang itu ditimbulkan sama neurotransmiter. Dulu kalau mau senang itu lewat olahraga, rekreasi atau interaksi dengan sesama," jelas Lina. "Kalau sekarang, untuk mendapat dopamin (salah satu neurotransmiter) itu di rumah juga anak-anak bisa bermain gadget, kalau berlebihan dopamin keluar terus nanti berubah fungsi, nanti bisa berdampak masalah psikiatri."

Proses rehabilitasi pun dilakukan terhadap pasien-pasien tersebut. Namun demikian, Lina pun mengingatkan soal pentingnya peran orang tua dalam kesembuhan anaknya dari kecanduan gadget.

Hal senada pun diungkapkan oleh Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr Elly Marliyani. Apalagi kini tren kenaikan jumlah pasien anak lantaran kecanduan gadget sudah masuk tahap mengkhawatirkan.

"Di sinilah pentingnya pengawasan dan pendampingan orang tua," tutur Elly. "Pasien anak yang datang ke sini (RSJ Cisarua) jumlahnya memang ratusan, tapi kita juga tidak tahu jumlah anak yang dibawa ke tempat lain. Ini jadi perhatian kita semua."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait