SMKN 2 Sragen Beri Pembinaan Orangtua Dan Siswa Usai Foto Bentangkan Bendera HTI Viral
Nasional

SMKN 2 Sragen memberikan pembinaan untuk orangtua dan siswanya usai foto membentangkan bendera HTI menjadi viral di media sosial. Hal ini terjadi karena para siswa mengaku tidak mengetahui apapun soal HTI yang merupakan organisasi yang dilarang.

WowKeren - Foto siswa SMKN 2 Sragen yang membentangkan bendera HTI menjadi polemik. Pasalnya HTI adalah organisasi yang dilarang oleh pemerintah. Meski begitu pihak sekolah telah angkat bicara demi meluruskan masalah tersebut.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMKN 2 Sragen, para siswa dalam ekstrakurikuler Rohis mengaku jika mereka tidak mengetahui apa-apa tentang bendera HTI tersebut. Karenanya, pihak sekolah memberikan pembinaan untuk orangtua dan para murid.

Pembinaan tersebut berasal dari Kodim 0725/Sragen, Polres Sragen, dan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pembinaan itu sendiri berlangsung di kompleks SMKN 2 Sragen, Kamis (17/10).

Wakil Kepala SMKN 2 Sragen, Joko Daryanto, mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sragen sudah memberikan saran dan masukan terkait masalah berkibarnya bendera berlafal tauhid pada kain hitam yang identik dengan simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dan anak-anak pun mengaku bahwa mereka tidak memahami jika bendera yang mereka bentangkan itu terlarang.


"Anak-anak tahunya itu bendera tauhid. Sesuatu yang bagus kan itu. Tapi, mereka tidak memahami kalau bendera itu identik dengan simbol HTI," jelas Joko, Kamis (17/10). "Ini karena kurangnya sosialisasi terkait organisasi yang dilarang berikut simbolnya."

Sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMK Negeri 2 Sragen, Setyanjadi mengatakan jika bendera tersebut dipinjam oleh salah satu siswa dari teman sekampungnya. "Ceritanya, anak itu mengisi TPA di kampungnya, kemudian kembali lagi ke sekolah untuk mengikuti kegiatan Rohis," ujar Setyanjadi dilansir Detikcom. "Nah, saat ke sekolah itu dia sempat pinjam bendera itu, kemudian dipakai foto-foto."

Setyanjadi berjanji akan lebih berhati-hati dan akan melakukan pengawasan lebih terhadap anak didiknya. Ia juga menegaskan jika sekolahnya sama sekali tidak terpapar radikalisme.

"Sembilan tahun saya membina para siswa, kami selalu terbuka. Saya kira teman-teman semua sudah paham dalamnya SMKN 2 Sragen," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru