Presiden Erdogan Anggap Vape Haram dan Tolak Izin Produksi Di Turki
Instagram
Dunia

Presiden Erdogan menganggap vape merupakan barang haram, negara Turki akan menolak segala bentuk izin untuk memproduksi produk tersebut di negara mereka.

WowKeren - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan jika dirinya tidak akan pernah memberikan izin perusahaan yang ingin memproduksi rokok elektrik (vape) di negaranya. Hal ini disampaikannya saat menghadiri sebuah acara mengenai perlawanan terhadap perokok di Istanbul, Turki pada Minggu (20/10).

Keputusan Presiden Erdogan yang melarang produksi vape di negaranya karena dirinya menilai penggunaan vape merupakan haram. Erdogan bahkan telah memerintahkan Menteri Perdagangan Turki agar tidak memberikan izin usaha kepada perusahaan vape maupun tembakau. Menurut Erdogan, keberadaan perusahaan yang ingin memproduksi vape di Turki dinilai merupakan cara untuk meracuni warganya.

"Mereka (perusahaan) meminta kami tempat dan izin untuk memproduksi ini (vape)," kata Erdogan seperti dilansir dari Reuters, Senin (21/10). "Kami tidak memberikannya kepada mereka dan kami tidak akan melakukannya."

Erdogan menyebut hingga saat ini ada sejumlah perusahaan vape dan tembakau yang ingin berinvestasi di Turki. Perusahaan-perusahaan tersebut telah melobi padanya agar diberikan izin untuk menjalankan bisnis penjualan vape di Turki, namun Erdogan dengan tegas menolaknya.


"Mereka ingin berinvestasi di Turki," jelas Erdogan. "(Mereka) harus pergi dan melakukan investasi anda di tempat lain."

Erdogan lantas mengimbau warga Turki untuk tidak merokok baik dengan menggunakan vape maupun tembakau. Erdogan yang menyebutkan jika mengonsumsi rokok dan vape merupakan hal haram tersebut lantas meminta warganya untuk beralih meminum secangkir teh sebagai gantinya.

"Mari kita letakkan rokok dan minum teh Rize kita," tegas Erdogan. "Saya tidak membuat banyak saran, tetapi sebagai seorang presiden, saya memberi tahu orang-orang yang saya suka, bahwa ini (rokok) adalah haram."

Presiden Erdogan yang dikenal sebagai seorang Muslim memang tidak menyukai alkohol dan rokok. Presiden Turki tersebut selalu vokal dalam mengkampayekan terkait bahaya rokok dan alkohol kepada warganya. Bahkan pada tahun 2013, Pemerintah Turki telah melarang semua iklan , promosi, dan sponsor yang berisi tentang produk alkohol maupun tembakau.

Menurut data yang dihimpun WHO pada 2016, sebanyak 27 persen penduduk Turki dengan mayoritas pria berusia diatas 15 tahun merupakan seorang perokok. Angka perokok di Turki tersebut telah menurun jika dibandingkan yang terjadi di tahun 2010 dimana perokok mencapai 31 persen.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru