Eks Menkominfo Rudiantara mengatakan jika kepergian Nadiem Makarim dari Go-Jek justru akan menguntungkan perusahaan ojol tersebut. Pasalnya, hal itu akan memberikan eksposur yang besar.
- Nidya Putri
- Rabu, 23 Oktober 2019 - 13:13 WIB
WowKeren - Pendiri sekaligus CEO Go-Jek Nadiem Makarim telah mengundurkan diri dari jabatannya dari perusahaan ojek online tersebut. Keputusan tersebut diambilnya setelah menerima tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di periode kedua.
Menanggapi kepergian Nadiem itu membuat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara buka suara. Menurutnya, kepergian Nadiem tersebut tidak akan memberikan dampak negatif untuk Go-Jek.
Justru sebaliknya, Go-Jek akan mendapatkan keuntungan karena figur yang mendirikannya masuk ke pemerintahan. "Pasti investor 'kan akan tanya. Biar bagaimanapun kalau namanya orang investasi di startup, orang investasi di unicorn, invest-nya itu bukan hanya di bisnis tapi juga di orangnya, di founder-nya," kata Rudiantara, Selasa (22/10).
Menurut Rudiantara, dengan adanya perpindahan kepemimpinan, hal ini justru akan mendapatkan eksposur yang besar secara nasional. Ada pun keuntungan yang didapatkan Go-Jek nantinya tak sekadar persoalan bisnis, melainkan politik.
Lebih lanjut, pria yang kerap disapa Chief RA itu juga turut membicarakan nasib Nadiem di pemerintahan. Menurutnya, ia masih perlu untuk belajar aspek politik, mengingat selama memimpin Gojek, ia lebih banyak bergelut dengan aspek komersial.
Rudiantara juga mengatakan bahwa Nadiem memiliki kapasitas untuk berperan di pemerintahan dengan cara yang orisinil. Karena menurutnya Nadiem sudah terbiasa mencari cara baru untuk memecahkan permasalahan.
"Tapi, saya yakin orang seperti Nadiem, karena orang yang sudah tidak memikirkan lagi dirinya sendiri, sudah selesai dengan dirinya, beliau akan 'ya kalau menurut saya begini ya begini," jelas Rudiantara. "Di bawah Presiden dan Wakil Presiden saya rasa beliau akan tetap berkreasi seperti di Gojek. Artinya, come up dengan ide-ide baru, dengan cara baru yang memotong mata rantai yang tidak efisien."
Sebelumnya, Nadiem Makarim telah ditetapkan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Jokowi, Rabu (23/10). Nadiem sendiri menjadi menteri yang termuda dalam periode kali ini dengan usianya yang masih 35 tahun
(wk/nidy)
