Terpilih Jadi Menkes, Dokter Terawan Ternyata Pernah Dipecat IDI
Nasional

Presiden Jokowi memilih eks Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dokter Terawan, sebagai Menkes. Terpilihnya sang dokter pun tak lepas dari kontroversi, mengingat Terawan pernah dipecat sementara dari IDI.

WowKeren - Banyak wajah baru yang mungkin belum terlalu dikenal publik dalam Kabinet Indonesia Maju yang diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini (23/10). Salah satunya adalah sosok Dokter Terawan Agus Putranto yang resmi dipilih menjadi Menteri Kesehatan.

Dilansir dari Kumparan, Terawan rupanya merupakan paramedis lulusan Universitas Gadjah Mada. Usai mengantongi gelar dokter, Terawan kemudian mengabdi di TNI AD.

Seiring berjalannya waktu, ia pun memperdalam keilmuannya. Diketahui Terawan merupakan dokter dengan spesialis dibidang Radiologi.

Nama Terawan mulai dikenal publik usai menemukan metode "cuci otak" atau brain flushing untuk menyembuhkan penderita stroke. Menurutnya, dengan metode tersebut, pasien stroke bisa sembuh hanya dalam waktu singkat setelah operasi.

"Kini kelumpuhan dapat disembuhkan dalam waktu kurang dari 30 menit melalui metode yang disebut dengan Brain Spa atau cuci otak," demikian kutipan kalimat pembuka video promosi metode cuci otak ala Terawan, dikutip dari Tirto.id. "Metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA pertama kali diterapkan oleh dokter Terawan dan tim."

Ia mengklaim metode tersebut sudah dikembangkannya sejak tahun 1990-an. Metodenya ini bahkan dipatenkan dengan nama "Terawan Theory" di Jerman.

Berbagai penghargaan pun digondolnya atas prestasi tersebut. Namun inovasinya ini pula yang mengantarkannya terhadap setitik "aib" dalam perjalanan kariernya.


Pasalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memutuskan untuk memberhentikannya sementara. Tak hanya itu, IDI pun melarang Terawan untuk membuka praktik kedokteran hingga mendapatkan izin lebih lanjut. Tindakan ini diambil karena "Terawan Theory" yang ditemukannya dianggap belum ada studi ilmiahnya.

"Ada pasien menderita stroke, lalu dilakukan DSA oleh seorang radiolog, kemudian pasiennya meninggal," ujar Ketum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, Prof.Dr.dr.Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K). "Dokter yang melakukan itu dipanggil, ditanya. (Lalu) dokter itu tidak bisa mempertanggungjawabkan secara ilmiah."

Ada beberapa alasan lain di balik pemecatan Terawan dari IDI. Termasuk didalamya adalah sikap Terawan yang tidak kooperatif terhadap sidang pelanggaran kode etik yang digelar IDI. Serta penerapan biaya yang tinggi untuk tindakan yang belum ada bukti medisnya.

Pemecatan itu pun menuai kecaman dari banyak tokoh besar Indonesia. Seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Aburizal Bakrie.

Terlepas dari berbagai kontroversi yang mengiringi kariernya, Terawan adalah sosok yang berperan besar dalam menjaga kesehatan keluarga petinggi negara. Pasalnya Terawan merupakan bagian dari tim dokter kepresidenan pada 2009 lalu.

Terawan merupakan salah satu dokter yang memimpin pengobatan mendiang istri SBY, Ani Yudhoyono kala dirawat di Singapura akibat kanker darah ganas. Presiden Jokowi pun pernah meminta Terawan untuk memberikan penanganan terbaik bagi Nyak Sandang, satu-satunya penyumbang pesawat pertama Indonesia yang masih hidup.

Di sisi lain, Terawan juga punya karier yang mentereng. Sebelum ditetapkan menjadi Menkes, Terawan merupakan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto yang merupakan rujukan banyak pejabat negara. Seperti almarhum Presiden ke-3 RI BJ Habibie dan mantan Menko Polhukam Wiranto.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait