Demo di Jakarta Bubar, Mahasiswa UHO Kendari Kembali Teriakkan Soal Korban Tewas
Nasional

2 mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi (21) dan Yusuf (19), meninggal dunia dalam aksi demonstrasi pada akhir September 2019 lalu. Hingga kini proses penyelidikan atas kasus keduanya pun belum menemui titik terang.

WowKeren - Diketahui mahasiswa dan buruh menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (28/10). Berlangsung sejak siang tadi, informasi terbaru menyebut bahwa massa sudah membubarkan diri sekitar pukul 17.47 WIB.

Tak hanya massa demonstran, mobil komando juga terpantau sudah meninggalkan lokasi. Orator juga bersikap kooperatif dengan meminta seluruh demonstran kembali ke rumah masing-masing.

Dilaporkan tak ada kericuhan besar yang terjadi, walau massa sempat bertindak anarkis dengan mendobrak pagar kawat. Namun imbauan dari orator rupanya sanggup meredam emosi para demonstran.

Dalam demonstrasi itu sejumlah agenda disampaikan. Namun salah satu yang kembali "diteriakkan" oleh peserta aksi, khususnya mahasiswa, adalah perihal kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo di Sulawesi Tenggara.

Tak tanggung-tanggung, perwakilan mahasiswa UHO pun hadir di tengah massa hari ini. Presiden Mahasiswa UHO, Maco, memimpin sendiri aksi demonstrasi tersebut. Ia dengan lantang berorasi sembari menunjukkan foto dua mendiang rekannya, Randi (21) dan Yusuf (19) yang tewas diterjang peluru tajam beberapa waktu lalu.


"Ini jelas peluru menembus dada kanan. Peluru yang mengenai dada kiri beliau dan menembus dada kanan," kata Maco, dilansir dari Detik News. "Dan diduga itu dilakukan oleh oknum yang mencoba mengamankan aksi pada saat itu, tentunya dari pihak kepolisian."

Maco menilai penyelidikan soal kematian kedua rekannya itu berjalan di tempat lantaran tak ada keseriusan dari instansi-instansi terkait. Oleh karena itulah, ia dan kesembilan temannya nekat berangkat dengan modal pribadi ke Ibu Kota dan menggelar aksi.

Maco pun berharap keteguhan mereka dapat menggugah Presiden Joko Widodo. Ia berharap agar presiden yang baru dilantik itu bersedia menggelar pertemuan dengan mereka.

"Kami ingin Presiden Joko Widodo segera membentuk tim independen, tim gabungan dalam upaya untuk mengusut kasus ini," kata Maco. "Kami ingin Presiden Joko Widodo yang menjadi tugas pertamanya atau tugas perdananya menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, khususnya yang ada di Kota Kendari."

"Lihatlah kami wahai bapak Presiden Joko Widodo sebagai anak bangsa dari timur Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara kota Kendari," imbuhnya. "Kami dari keluarga besar mahasiswa Halu Oleo sangat berharap kasus ini segera dituntaskan. Tentunya kita tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan ini."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait