NasDem Tepis Tudingan Temui PKS Karena Kecewa Dengan Kabinet Jokowi
Twitter
Nasional

Partai NasDem telah menepis tudingan yang menyebutkan pihaknya melakukan pertemuan dengan PKS karena merasa kecewa dengan Joko Widodo terkait Kabinet Indonesia Maju.

WowKeren - Ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh telah melakukan pertemuan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (30/10). Pertemuan ini dinilai sejumlah pihak sebagai rasa kekecewaan Partai NasDem terhadap Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Pihak Partai NasDem pun langsung membantah tudingan ini dengan tegas. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyatakan jika pertemuan tersebut sama sekali bukan bentuk kekecewaan pihaknya terhadap kabinet presiden. Bahkan Willy menyebut pihaknya telah memberitahukan pertemuan tersebut kepada Presiden Jokowi sebelumnya.

"Nggak lah. Nggak seperti itu (tidak kecewa dengan kabinet Jokowi)," kata Willy Aditya kepada wartawan, Kamis (31/10). "NasDem dari awal adalah 'orang dalam' Pak Jokowi."

Menurut penuturan Willy, Partai NasDem telah menerima sepenuhnya terkait struktur kabinet serta penempatan apapun yang telah ditetapkan Jokowi. "Itu sudah konsekuensi, baik pahit maupun getirnya kita terima, di manapun posisinya," ujar Willy.

Lebih lanjut Willy mengungkapkan selama ini NasDem selalu mendukung Presiden Jokowi sejak tahun 2014 silam. Oleh sebab itu, hubungan baik antara NasDem dengan Jokowi hingga saat ini masih berjalan dan terus dijaga.


Surya Paloh sendiri sudah memberitahukan terkait keinginannya untuk berkunjung ke markas PKS kepada Jokowi secara langsung pada acara pelantikan presiden 20 Oktober lalu. Willy meyakini ini karena ia juga berada di tempat yang sama dan mendengar secara langsung perbincangan Surya Paloh dengan Jokowi.

"Saat Pak Surya ke depan memberikan ucapan selamat ke Pak Jokowi (saat pelantikan Presiden), Pak Surya menyampaikan kepada Pak Jokowi, 'Pak Presiden, besok saya mau bertandang, mau bertamu ke kantor PKS'," cerita Willy. "Jadi ada komunikasi. NasDem benar-benar mengedepankan adab dalam berpolitik, tidak kemudian main slonong boy.

Dukungan Partai NasDem ke Jokowi sendiri ditegaskan tanpa syarat. Hal ini ditunjukkan saat NasDem tidak merasa keberatan dengan keputusan Jokowi yang memasukkan Partai Gerindra ke dalam koalisi pemerintah melalui penunjukkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Walau begitu, Willy menyarankan harus ada partai yang mau menjadi oposisi pemerintah demi menciptakan keseimbangan di negara Indonesia. Maka ia sangat menyetujui saran Surya Paloh yang sebelumnya menyatakan NasDem siap menjadi oposisi jika diperlukan demi menjaga checks and balances dalam pemerintahan demokratis.

"Tidak ada sakit hati dari NasDem," tegas Willy. "Kalau toh mau ditarik sebagai sebuah simbol rekonsiliasi, tidak semuanya ditarik (ke dalam koalisi), tetap harus ada partai yang menjalankan oposisi di luar pemerintahan."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait