Anies Salahkan Sistem Warisan Soal Anggaran 'Siluman', Djarot: Yang Bodoh SDM yang Input
Nasional

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot SH meminta agar masalah ini tidak menjadi pembicaraan yang berlarut-larut sebab yang paling penting adalah bagaimana memperbaikinya.

WowKeren - Sejumlah anggaran aneh yang muncul dalam cikal bakal APBD DKI Jakarta ramai disorot. Pasalnya, jumlah anggaran tersebut dinilai kelewatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun menuding bahwa kesalahan ada pada sistem anggaran warisan gubernur terdahulu.

Terkait hal ini, mantan Gubernur DKI Djarot SH ikut angkat bicara. Ia mempertanyakan dimana kesalahan yang ada pada sistem yang dimaksud Anies. Menurutnya, kesalahan bukan berasal dari sistemnya namun SDM yang menginput data. Djarot menuturkan, jika memang terdapat kesalahan pada sistem, maka sudah menjadi tugas Bappeda untuk melakukan perbaikan.

"Sistem sebelumnya? Jadi begini, kalau sistem yang salah, itu salahnya di mana?" kata Djarot di Senayan, Jakarta, Kamis (31/10). "Kalau menurut saya sih yang salah ya yang menginput, yang menginput inilah yang harus dievaluasi. Kalaupun memang sistemnya itu masih belum benar, ya tugasnya Bappeda dong untuk benerin."

Djarot menilai bahwa sistem yang digunakan, masih bisa disempurnakan lagi. Sehingga tidak benar jika dikatakan bahwa sistemnya yang kurang pintar, namun justru orang yang menginput data yang harus lebih teliti. "Yang bodoh itu bukan sistemnya, tapi kita-kita SDM-nya yang input. Kita bisa sempurnakan sistem itu sebenarnya," tegas Djarot.


Munculnya anggaran janggal bisa disebabkan oleh kurangnya transparansi dan pengawasan. "Artinya, kalau itu semakin tertutup, semakin gelap dan kontrolnya semakin sedikit, dan kemudian ada penyusupan-penyusupan anggaran lagi nanti," tutur Djarot.

Oleh sebab itu, Djarot menyarankan agar pembahasan anggaran dilakukan secara transparan. Meski demikian, ia meminta agar hal semacam ini tidak dibicarakan berlarut-larut sebab yang paling penting adalah bagaimana memperbaiki semua itu.

"Tapi untuk warga masyarakat, nggak usah gaduh, nggak usah nyinyir, nggak usah baper," lanjut Djarot. "Ini proses baik tanpa harus hakimi mana salah mana benar. Tapi bagaimana kita memperbaiki."

Sebelumnya, Anies mengatakan bahwa masalah terkait anggaran sudah terjadi sejak masa gubernur-gubernur sebelumnya. "Selalu seperti ini. Karenanya, menurut saya, saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudahnya, PR ini," kata Anies di Jakarta, Rabu (30/10).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru