Anies Bentuk Tim Khusus Untuk Bongkar Kejanggalan Anggaran DKI Jakarta
Nasional

Anies Baswedan akan membentuk tim khusus yang akan ditugaskan untuk menyelidiki kejanggalan rencana anggaran DKI Jakarta seperti pengadaan lem aibon hingga Rp82 miliar.

WowKeren - Bocornya rencana anggaran DKI Jakarta 2020 baru-baru ini seperti pengadaan lem aibon senilai Rp82 miliar dan ballpoint senilai Rp124 miliar telah menggemparkan masyarakat. Kini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan membentuk tim khusus guna menyelidiki kasus tersebut.

Anies Baswedan mengatakan jika pihaknya akan membuat ad hoc untuk menyelidiki oknum pegawai yang melakukan data entry atau menginput data terkait kejanggalan anggaran tersebut. Tim ini akan diamanatkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.

Tim khusus ini akan diketuai oleh Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintah, Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Biro Hukum. Nantinya, tim khusus ini akan memeriksa nama-nama yang diduga terlibat dalam membuat data terkait rencana anggaran DKI Jakarta 2020 sebagai kasus dugaan pelanggaran disiplin PNS.

"Kemudian saya membuat Kepgub 128 tahun 2019 pembentukan tim pemeriksa ad hoc atas dugaan pelanggaran disiplin PNS," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/11). "Itu adalah tim yang selalu memeriksa kalau ada tuduhan pelanggaran di ASN. Mereka yang akan melakukan pemeriksaan tapi nama-namanya yang diperiksa nanti akan dapat dari Bappeda."

Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pembentukan tim tersebut harus dilakukan sebagai tindakan tegas dan tindak lanjut agar dapat mengungkap alasan yang sebenarnya. Tak hanya itu, penyelidikan ini juga disebutkan Anies dapat membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bisa banyak belajar dari kasus tersebut.


"Jadi intinya adalah mereka yang tidak menjalankan dengan disiplin, di situ mereka yang akan diperiksa," ujar Anies. "Semua akan diperiksa itu harus diperiksa. Supaya kita tahu sistemnya ini human error atau disengaja."

Sebelumnya Kasubag TU Sudin Pendidikan Jakbar Wilayah 1, Sudarman menjelaskan detail cara bagaimana ia memasukkan komponen anggaran lem aibon. Kala itu Sudarman mengaku jika dirinya memang asal memilih komponen dan yang penting angka dimasukkan sesuai kebutuhan.

"Saya berpikir secara sederhana, kenapa harus banyak-banyak kode rekening, karena nanti pun akan diubah sesuai kode rekening. Tapi kenapa kok milihnya Aibon," jelas Sudarman. "Nah itu juga mungkin ini menjadi, katakanlah salah pilih ya dalam input sementara."

Menurut Sudarman, nantinya anggaran yang asal dimasukkannya tersebut akan masuk dalam pembahasan dewan setelah dianggarkan oleh eksekutif sehingga dapat dirombak bahkan direvisi lagi. Jadinya anggaran yang semula asal pilih akan direvisi agar komponen anggaran dimasukkan ke anggaran yang sesuai kegiatan.

"Iya salah pilih. Jadi karena ada banyak pilihan lain artinya saya enggak berfikir sampai sejauh ini. Katakanlah kebutuhan aibon itu menjadi viral sampai begini," kata Sudarman. "Padahal tujuan kami itu tidak ada niat apapun dan memang tidak untuk pembelian aibon ternyata di sekolah itu."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait