Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Fadli Zon 'Khawatirkan' Nasib Pendidikan
Nasional

Fadli mengaku masih bertanya-tanya alasan di balik terpilihnya Nadiem sebagai Mendikbud, mengingat mantan bos GoJek itu tidak punya rekam jejak di bidang pendidikan dan kebudayaan.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah menetapkan nama-nama menteri yang mendampinginya di Kabinet Indonesia Maju. Tak seluruh menteri ini direstui rakyat, salah satunya posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diamanahkan kepada Nadiem Makarim.

Nadiem dikenal sebagai salah satu enterpreneur muda yang sukses membuat gebrakan, khususnya di ranah startup Indonesia. Namun rekam jejaknya yang nihil di bidang pendidikan sukses membuat banyak pihak khawatir, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli mengaku memahami kekhawatiran yang dirasakan publik. Sebab, menurutnya, pendidikan adalah pilar kebangsaan dan seharusnya diposisikan sebagai sektor vital serta strategis.

"Sebagai urusan viral, sangat pantas jika publik berharap bidang ini (dikbud) dipimpin oleh orang-orang tepat dan mumpuni. Masalahnya, Menteri Nadiem dianggap tak punya jejak di bidang pendidikan," ungkap Fadli, Kamis (7/11). "Ia bukan berasal dari profesi pendidik, dan meskipun ia sukses di bidang lain, namun profesinya tak berkaitan langsung dengan bidang pendidikan."

Fadli pun berharap agar penunjukan Nadiem bukan sekadar upaya coba-coba pemerintah. Sebab menurutnya selama ini sektor pendidikan sering sekali jadi arena uji coba kebijakan, yang acap kali dampaknya dirasakan masyarakat.


Ia lantas mencontohkan periode pertama pemerintahan Jokowi yang memisahkan urusan pendidikan dasar-menengah dan pendidikan tinggi ke dua kementerian yang berbeda. Kebijakan ini, ungkap Fadli, akhirnya dikoreksi sendiri lantaran dianggap tidak memberikan hasil yang signifikan.

"Sekali lagi, perubahan-perubahan itu dilakukan hampir tanpa kajian apapun. Sepertinya semua itu hanya dilakukan dengan prinsip asal beda saja," kata Fadli, dilansir dari Detik News, Jumat (8/11). "Terbukti, sesudah lima tahun berjalan, kebijakan itu akhirnya dikoreksi sendiri oleh pemerintahan yang sama."

"Kebijakan asal beda yang miskin kajian semacam itu sebaiknya tidak terjadi lagi di masa kini. Pendidikan kita butuh konsep dan pemikiran yang matang, bukan eksperimen-eksperimen spekulatif," imbuhnya. "Kita berharap, penunjukan Saudara Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bukanlah bagian dari prinsip coba-coba asal beda atau ganti menteri ganti kebijakan."

Walau demikian, Fadli mengaku siap menerima dan menaruh harapan pada kiprah Nadiem ke depannya. Ia pun mengingatkan agar Nadiem tak memperlakukan pos kementeriannya bak tempat berjudi dan sekadar coba-coba.

"Saya pribadi, meski masih bertanya-tanya, sangat berharap Menteri Nadiem bisa segera memahami masalah yang dihadapi kementeriannya," pungkas Fadli. "Sekali lagi, saya ingin mengingatkan pemerintah, khususnya Mendikbud, bahwa pendidikan bukanlah tempat berjudi dan berspekulasi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait