Kapolsek Iptu Akbar tiba-tiba menjadi viral di dunia maya. Pasalnya, ia telah melakukan aksi heroik dengan bersimpuh dan memohon agar warga yang mengamuk tak menghunuskan goloknya kepada para penambang yang menjadi korban.
- Nidya Putri
- Selasa, 12 November 2019 - 12:17 WIB
WowKeren - Seorang pimpinan polisi tiba-tiba menjadi viral di media sosial lantaran aksi heroiknya. Pasalnya Kapolsek Iptu Akbar diketahui tengah bersimpuh di hadapan massa yang tengah mengamuk dan membawa senjata tajam.
Kejadian tersebut bermula saat massa menggelar aksi menolak tambang ilegal di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. "Saat itu, puluhan warga menolak tambang ilegal, dilakukan dengan aksi demo," ujar Akbar dilansir Kompas, Senin (11/11).
Pada saat itu, massa sudah memukuli para pekerja tambang tersebut. Suasana yang semakin memanas membuat sejumlah warga lainnya mengejar pekerja sambil menghunuskan golok dan parang.
Namun, seorang penambang tak melihat jalan yang dilewatinya sehingga terjatuh. Hal itu membuat warga yang mengamuk semakin ingin melukai para penambang tersebut.
Oleh karena itu, Akbar pun melakukan aksi heroik dengan bersimpuh dan memohon agar para warga tidak melakukan aksi anarkis. Akbar merapatkan kedua telapak tangannya hingga sejajar dengan wajah dan memohon agar massa tidak melukai pekerja tambang yang sudah jatuh terkapar.
Melihat apa yang dilakukan Akbar, emosi warga pun mereda. "Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan golok," paparnya. "Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban."
Akbar merupakan sosok yang cukup disegani oleh warga Pinrang. Ia dikenal sebagai sosok polisi yang ramah. "Iptu Akbar di kalangan polisi dan warga dikenal sebagai polisi yang berkepribadian baik dan suka menolong," kata Wakapolres Pinrang Kompol Nugraha Pamungkas.
Aksi heroik Akbar tersebut lantas menjadi viral di dunia maya itu, menurut Nugraha akan diberikan penghargaan karena aksi tersebut telah membantu menyelamatkan nyawa seseorang yang berada dalam bahaya.
(wk/nidy)
