Diet yoyo adalah diet untuk menurunkan berat badannya, tapi kemudian bertambah lagi berat badannya setelah berhenti diet. Program diet tubuh yang tidak konsisten bisa memberikan efek buruk bagi tubuh.
- Putri Stevania
- Selasa, 12 November 2019 - 18:06 WIB
WowKeren -
Efek diet yoyo mungkin memang kurang sering terdengar bagi orang awam. Namun bagi orang yang sudah sering berdiet, istilah ini sudah biasa didengar dan pastinya harus dihindari. Diet yoyo adalah diet untuk menurunkan berat badannya, tapi kemudian bertambah lagi berat badannya setelah berhenti diet. Program diet tubuh yang tidak konsisten bisa memberikan efek buruk bagi tubuh.
Mungkin tampak biasa jika berat badan turun selama beberapa minggu, tapi berat badan kembali naik setelah kamu mengkonsumsi makanan apa yang dengan bebas. Padahal, ini bukan cara sehat untuk menurunkan berat badan.
Diet yoyo adalah sebuah siklus yang tidak sehat. Tubuh membutuhkan nutrisi, dan makanan seimbang. Banyak pelaku diet yoyo biasanya bolak-balik antara pilihan menu makanan sehat seperti sayur dan buah lalu berganti pada donat, makanan manis dan kue.
Perubahan berat badan tubuh yang secara tiba-tiba ini tentu saja memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Apa saja itu? Berikut tim WowKeren rangkum 7 bahaya dari efek diet yoyo untuk kesehatan ini. Yuk disimak!
(wk/putr)1. Diet Ini Makin Meningkatkan Nasfu Makan Kalian
Selama menjalani program diet, hilangnya masa otot dan cadangan lemak dalam tubuh membuat tubuh harus menghemat energi. Cadangan lemak dalam tubuh yang terbuang dapat meningkatkan hormon leptin yang akan memberi sinyal bagi tubuh untuk makan lebih banyak sehingga pada kondisi normal atau ketika sudah tidak menjalani diet yoyo.
Selain itu, menurut studi yang dilakukan University of Exeter dan Bristol menunjukkan pola diet berulang justru membuat seseorang lebih mudah mengalami kenaikan bobot. Sebab, otak menginterpretasikan perubahan pola diet sehari-sehari sebagai tanda tubuh kelaparan dalam jangka pendek.
2. Diet Ini Juga Bisa Mengganggu Sistem Metabolisme
Menurut sebuah artikel kesehatan yang dirilis oleh International Journal of Obesity, wanita yang berat badannya sering naik turun, akan lebih mudah kehilangan energi. Bahkan, ketika mereka hanya duduk diam, tubuh tetap membakar kalori. Alhasil, badan menjadi mudah lelah dan mengantuk.
Hal ini terjadi karena metabolisme kalian menjadi kacau akibat pola diet yang salah. Selain kehilangan cadangan lemak, tubuh juga kehilangan masa otot yang menyebabkan penurunan kekuatan fisik. Untuk membantu mengurangi efek tersebut, diperlukan olahraga terutama latihan kekuatan serta tercukupinya kebutuhan protein.
3. Hati-hati, Diet Yoyo Juga Bisa Membuat Sistem Imun Melemah
Perlu diingat bahwa perubahan berat tubuh yang signifikan secara singkat juga dapat memengaruhi sistem daya tahan tubuh. Program diet yoyo bisa menurunkan daya tahan tubuh bahkan sebesar 30 persen.
Menurut Cornelia Ulrich, MD, dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, wanita yang berulang kali mengalami kenaikan dan penurunan berat badan,akan mengalami penurunan fungsi daya tahan tubuh. Jumlah sel-sel pembunuh kanker di dalam tubuh mereka, rendah. Sel-sel ini penting untuk menangkis infeksi dan juga penting dalam memerangi kanker tahap awal.
4. Saluran Pencernaan Juga Bisa Terganggu Gara-gara Diet Ini
Bukan hal aneh jika ketika pola makan dalam diet yang diterapkan tidak konsisten, sistem pencernaan bisa terganggu. Hal ini karena diet yoyo bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di pencernaan.
Bakteri di pencernaan juga berpengaruh pada sistem imun dan metabolisme. Jadi ketika keseimbangan bakteri terganggu, kondisi seperti obesitas, gangguan pencernaan, sampai inflammatory bowel disease bisa terjadi.
5. Waspadai, Diet Yoyo Bisa Meningkatkan Resiko Kanker Endometriosis
Kanker endometriosis adalah jenis kanker yang menyerang endometrium atau lapisan rahim bagian dalam. Kanker ini umumnya terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause (60-70 tahun). Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh European Journal of Cancer 2013, wanita yang mengalami fluktuasi berat badan, sebanyak satu atau dua kali lebih berisiko menderita kanker endometriosis.
Risiko tertinggi ada pada mereka yang obesitas dan dengan cepat kehilangan berat badannya sebanyak sembilan kilogram atau lebih dalam waktu singkat. Selain itu, menurunnya sistem imun juga bisa menjadi pemicu tumbuhnya kanker ini.
6. Kesehatan Hati dan Ginjal Juga Bisa Terganggu Gara-gara Diet Ini
Perlemakan hati terjadi ketika tubuh menyimpan lemak di dalam sel-sel hati. Resiko ini dapat terjadi terutama kepada mereka yang memiliki kecenderungan obesitas. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan cara hati merubah metabolisme lemak dan gula sehingga dapat menyebabkan diabetes dan gagal hati kronis (sirosis) serta menurunkan fungsi hati.
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan adanya batu empedu. Ketika kalian menurunkan badan terlalu cepat dan mengulangi cara diet tersebut berulang kali, maka peluang timbulnya batu empedu juga ikut meningkat.
7. Diet Yoyo Juga Menyebabkan Stress Berlebihan
Menurut nutrisionis Rebecca Scritchfield, gangguan psikologis bisa dialami seseorang ketika mengalami diet yoyo. Terlebih, saat berusaha kembali menurunkan bobot, seseorang bisa membatasi makanan yang diasup dan bisa memicu stres.
Hal ini juga didukung karena dalam menjalani program diet tidaklah mudah, terkadang keadaan dapat meningkatkan tingkat kortisol atau hormon stress. Jika hormon stress meningkat, ada kecenderungan tubuh akan menambah dan memicu penimbunan lemak.
Intip juga beberapa makanan yang tidak boleh dimakan saat diet di sini. Simak juga beberapa tips untuk diet air putih di sini.
