Singgung Menparekraf Wishnutama, Gubernur Wayan Koster Tolak Bali Dilekatkan Dengan Wisata Halal
Nasional

Gubernur Bali, I Wayan Koster, pariwisata Pulau Dewata sejak dulu telah berkembang dan dikelola dengan basis budaya. Pengelolaan ini berjalan dengan sangat baik dan dapat dilihat dari reputasi Bali sebagai destinasi wisata dunia.

WowKeren - Gubernur Bali, I Wayan Koster, menanggapi celetukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama terkait branding ramah wisatawan mancanegara (wisman) muslim. Koster mengaku telah dihubungi langsung oleh Wishnutama terkait hal tersebut.

"Saya kira Pak Wishnutama secara pribadi sudah WhatsApp ke saya. Bahwa terjadi miskomunikasi, miss pemberitaan di media yang dilakukan oleh Sindo," ungkap Koster di Sanur pada Senin (11/11). "Tapi buat saya pasti di forum itu ada sesuatu yang berkenaan dengan wisatawan yang ramah dengan umat muslim. Jadi apakah itu dikaitkan langsung oleh Bali atau Toba tidak tahu."

Wishnutama diketahui memang tengah membuat program untuk memajukan industri halal yang menjadi fokus di Kementeriannya. "Jadi menurut saya kalau, toh, Pak Menteri benar ngomong itu, itu statement yang menurut saya tidak tepat untuk diterapkan di Bali," tegas Koster.


Menurut Koster, pariwisata Bali sejak dulu telah berkembang dan dikelola dengan basis budaya. Pengelolaan ini telah berjalan dengan sangat baik dan dapat dilihat dari Bali yang menjadi destinasi wisata kelas dunia.

"Saya belum sempat bicara, tetapi menurut saya Pak Menteri ini harus betul-betul mempelajari memahami dulu mengenai kebijakan di pembangunan kepariwisataan yang sudah jalan selama ini. Tidak perlu mengeluarkan celetukan-celetukan yang sifatnya kontra produktif," jelas Koster. "Jadi kalau Bali itu dilekatkan dengan tagline yang lain seperti wisata halal atau ramah terhadap wisata orang muslim itu saya tolak. Itu tidak boleh. Biar Bali berkembang secara alami sesuai kultur Bali."

Meski demikian, Koster juga menjamin keramahan Bali terhadap para wisatawan. Masyarakat Bali sangat toleran terhadap para wisatawan dan tidak memandang agama serta asal mereka.

"Sudah sangat membuka diri. Tidak pernah melihat wisatawan itu agamanya. Apa asalnya dari mana, tapi betul-betul wisatawan Bali ini sudah menyatu cair dalam satu wilayah yang ada di Bali ini, tanpa melihat-lihat kelompok dari mana," tegas Koster. "Dan ini pun sudah berjalan lama, sudah berjalan dengan sangat baik. Karena itu jangan digoda, diganggu dengan konsep-konsep lain."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait