LSI Denny JA Ungkap Kepercayaan Publik Pada Jokowi Melorot Pasca Pilpres Gara-Gara Ini
Nasional

Hal ini berdasarkan pada survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA sebanyak 4 kali, yakni sebelum dan sesudah pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

WowKeren - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan bahwa kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo telah menurun pasca Pilpres 2019. Hal ini berdasarkan pada survei yang dilakukan sebanyak 4 kali, sebelum dan sesudah Pilpres 2019.

Hasil survei LSI Denny JA pada Juli 2018 sebelum Pilpres mencatat bahwa publik yang percaya Presiden bekerja untuk kepentingan rakyat ada 81,5 persen. Sementara itu, hasil survei pada September 2019 atau setelah Pilpres menunjukkan bahwa kepercayaan publik melorot menjadi 75,2 persen. Menurut peneliti senior LSI Denny JA, Adjie, angka tersebut melorot sebanyak sekitar 6,3 persen salah satunya disebabkan oleh polarisasi politik selama Pemilu 2019.

"Kalau kami lihat faktornya banyak, tapi yang paling kuat pembelahan politik tadi," ungkap Adji di kawasan Jakarta Pusat pada Rabu (13/11). "Potret kami pada Juli 2018 itu kan belum kontestasi, tapi di survei September 2019, mereka yang secara pilihan politik berbeda dengan Pak Jokowi, cenderung bertahan pada sikapnya."

Selain polarisasi politik, penurunan angka kepercayaan tersebut juga disebabkan oleh beberapa kebijakan Jokowi yang dinilai tak menguntungkan publik. Salah satunya terkait lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). LSI Denny JA sendiri mengungkapkan bahwa elemen ini hanyalah variabel kecil belaka.


Meski demikian, kepercayaan publik terhadap Jokowi secara umum masih tergolong tinggi. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga harus menjadikan penurunan ini sebagai sebuah peringatan.

"Yang menjadi catatan kami adalah turunnya trust terhadap Presiden," jelas Adjie. "Ini perlu menjadi warning bagi pemerintah bahwa publik cukup mengamati apa yang dilakukan Pak Jokowi ke depan."

Menurut Adjie, kebijakan Jokowi di sejumlah bidang turut mempengaruhi trust. Oleh sebab itu, sang Presiden harus dapat menyiasati hal tersebut dengan membuktikan kinerja positif ke publik.

Contohnya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Contohnya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Adjie.

Di sisi lain, survei LSI Denny JA soal kepercayaan publik ini dilakukan pada Juli 2016, Agustus 2017, Juli 2018, dan September 2019. Survei tersebut dilakukan pada 1.200 responden dengan menggunakan metode sampling multistage random sampling.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru