Studi LIPI Ungkap Jakarta Terancam Tenggelam, Kawasan Industri Diminta Pindah
Nasional

Menurut Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Robert Delinom, permukaan tanah di Jakarta menurun setiap tahunnya. Robert juga mengungkapkan 3 penyebab menurunnya permukaan tanah tersebut.

WowKeren - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa Jakarta terancam tenggelam. Menurut Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Robert Delinom, permukaan tanah di Jakarta menurun setiap tahunnya.

Permukaan tanah di Jakarta, khususnya Jakarta Utara, pada 2050 mendatang diperkirakan akan menurun hingga 75 sentimeter. Perhitungan 75 sentimeter tersebut didapat dari penelitian yang menemukan rata-rata permukaan tanah Jakarta menurun 2,5 cm per tahun.

Robert menjelaskan bahwa ada 3 penyebab turunnya permukaan tanah tersebut. Yang pertama adalah pengambilan air tanah oleh penduduk Jakarta.

"Ada yang turun karena ada pengambilan air tanah," tutur Robert dilansir CNN Indonesia pada Kamis (14/11). "Tidak 100 persen karena pengambilan air tanah. Karena ada faktor tanah."

Lalu yang kedua adalah faktor geologi, seperti jenis tanah aluvial. Tanah aluvial tergolong sebagai tanah muda yang terbentuk dari endapan halus. Sedangkan faktor penurunan permukaan tanah yang ketiga adalah tata guna lahan.


Oleh sebab itu, pemerintah pusat diminta untuk membuat kebijakan khusus menanggulangi hal ini. Yaitu menggeser kawasan industri ke luar Jakarta.

"Kalau tata ruang kita tutup, ekonomi berhenti bergerak. Lantas mau dikemanain?" tutur Kepala Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang DKI Jakarta, Heru Hermawanto, dilansir CNN Indonesia pada Kamis (14/11). "Karena itu, di skala nasional, industri diarahkan ke luar Jakarta."

Heru menilai bahwa penurunan permukaan tanah terjadi akibat banyaknya industri yang menggunakan air tanah. Sekitar 60 persen wilayah Jakarta juga terisi oleh kegiatan ekonomi hingga membuat kondisi ibu kota semakin padat.

Selain itu, Heru juga menjelaskan bahwa perencanaan tata kota sebisa mungkin akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, Heru menyadari bahwa Jakarta tidak mungkin membatasi gerak ekonomi yang datang dari luar.

"Selama pusat kegiatan ekonomi di sini, Jakarta akan menjadi tujuan semua orang," jelas Heru. "Langkahnya seperti apa, ya itu perekonomian harus bergerak keluar bukan sentris di Jakarta."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait