Jokowi Curhat Begadang Pantau Gempa Berpotensi Tsunami di Maluku Utara
Instagram/jokowi
Nasional

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan potensi dini tsunami usai gempa magnitudo 7,1 M mengguncang Maluku Utara pada Kamis (14/11) malam.

WowKeren - Gempa bumi bermagnitudo 7,1 M baru saja mengguncang Maluku Utara pada Kamis (14/11) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Perkembangan gempa bumi di Maluku Utara tersebut rupanya terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi mengaku bahwa dirinya memantau dampak gempa tersebut hingga Jumat (15/11) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

"Tadi malam saya mendapatkan laporan gempa telah terjadi pukul 23 lebih 17 menit (WIB)," terang Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, pada hai ini (15/11). "Saya ikuti sampai jam setengah tiga tadi malam."

Menurut Jokowi, selama memantau gempa dirinya mendapat laporan bahwa bencana tersebut telah diantisipasi dengan baik. Oleh sebab itu, korban dan kerusakan yang diakibatkan pun minim.


Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai bahwa manajemen kebencanaan serta tingkat kesadaran dan ketenangan warga dalam menghadapi bencana sudah makin baik. "Sehingga ketenangan itulah yang saya kira mengurangi korban-korban yang ada," ujar Jokowi.

Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa kesadaran masyarakat dan pendidikan kebencanaan harus terus disosialisasikan. Hal ini dilakukan demi meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa.

"Saya kira memang inilah yang harus terus disosialisasikan karena kita sekarang menyadari bahwa kita berada di ring of fire," tutur Jokowi. "Laporan terakhir yang saya terima, alhamdulillah, tidak ada yang meninggal. Memang ada korban luka 2 orang, dan bangunan yang rusak ada 19."

Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menuturkan bahwa gempa bumi tersebut termasuk dalam gempa bumi jenis dangkal. Penyebabnya tak lain adalah karena adanya deformasi lempeng laut Maluku.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," tutur Rahmat dilansir dari Antara, Jumat (15/11). "Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam lempeng laut Maluku."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait