Stephanie Poetri Populer Berkat 'I Love You 3000', Ternyata Impiannya Bukan Jadi Penyanyi
Instagram/stephaniepoetri
Selebriti

Single 'I Love You 3000' berhasil membuat Stephanie Poetri terkenal bahkan sampai ke luar negeri. Namun Stephanie mengaku punya cita-cita lain dan tak bermimpi menjadi penyanyi.

WowKeren - Nama Stephanie Poetri kini sudah menjadi populer baik di dalam maupun luar negeri, berkat kesuksesan lagu "I Love You 3000". Bahkan penyanyi berusia 19 tahun tersebut sudah dikontrak oleh agensi asal Amerika Serikat, 88rising.

Tak hanya satu agensi dengan Rich Brian (Rich Chigga), Stephanie juga berhasil mewujudkan impiannya untuk berkolaborasi dengan Jackson GOT7. Rupanya putri Titi DJ tersebut tak menyangka akan populer lantaran enggan menjadi seorang penyanyi. Apalagi Stephanie tumbuh dengan melihat besarnya nama Titi di dunia musik Tanah Air.

"Aku sih, senang banget, soalnya ini tuh kayak seakan-akan mimpi. Jadi sebenarnya, aku dari kemarin kayak takut tiba-tiba lagi tidur, bangun-bangun masih sekolah, stres belajar. Jadi, thankful banget sih bisa di sini,” ujar Stephanie dilansir kumparan.com pada Sabtu (16/11). "Pas kecil, aku lihat mamaku kayak, 'Waduh, gede banget (namanya)', dan aku lihat dia capek banget kayaknya. Wah, aku enggak bisa (jadi penyanyi)."

Saat ditanya tentang kolaborasinya dengan Jackson di lagu "I Love You 3000 II", Stephanie merasa gembira dan tak menyangka. "Kayak, 'Wow', aku enggak pernah berpikir bahwa aku bisa bikin so many people, like, have fun with my song. Walaupun lagunya juga buat seru-seru saja, senang, sih, bisa bikin orang senang gitu," ungkap Stephanie.


Lebih lanjut, Stephanie mengungkapkan bahwa ia justru tertarik mengikuti jejak sang ayah, Andrew Hollis Dougharty, dan bercita-cita menjadi seorang psikolog. Hal tersebut dikarenakan Stephanie ingin membantu banyak orang. Namun Stephanie menilai bahwa ia juga bisa membantu banyak orang melalui musik.

"Bapak aku dulu masuk psikologi. Dia dulu guru, dia selalu membantu teman-temannya, membantu murid-muridnya. Jadi aku lihat, 'Wah, pengin membantu orang juga'," cerita Stephanie. "Kayaknya lewat musik tuh aku juga bisa kan membantu orang. Menurut aku, untuk bisa menjadi distraction atau buat seru-seru saja gitu, bikin orang senang, sudah caraku untuk membantu. Jadi, alasan aku ingin masuk psikologi, masih aku pakai untuk masuk ke musik."

Kendati begitu, Stephanie kini berubah pikiran dan tak lagi ingin menjadi seorang psikolog. "Sepertinya tidak ingin jadi psikolog lagi. Aku cek kuliahnya berapa tahun, untuk jadi itu harus kayak enam sampai 12 tahun gitu, parah banget. Capek,” pungkas Stephanie sambil tertawa.

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait