Seorang mantan peserta 'Produce 101' Season 2 yang bernama Jung Dong Soo membagikan pemikirannya soal kasus manipulasi voting program ini. Mau tahu seperti apa ungkapan kemarahannya?
- Eva Lestari
- Sabtu, 16 November 2019 - 12:44 WIB
WowKeren - Kasus manipulasi voting seri "Produce" beberapa waktu belakangan semakin memanas. Situasi kini jadi semakin runyam setelah PD Ahn Joon Young dikabarkan mengaku telah memanipulasi hasil voting "Produce 101" season 1 dan 2 setelah sempat membantahnya.
Pada Jumat (15/11), seorang mantan peserta "Produce 101" season 2 yakni Jung Dong Soo ikut buka suara. Melalui akun Instagram pribadinya Jung Dong Soo mengungkapkan kekesalannya karena merasa menjadi korban manipulasi tersebut.
"Setelah menggali lebih jauh, ternyata aku juga seorang korban," tulisnya di bagian caption. Dia juga menambahkan tagar, "Aku tidak ingin tinggal diam" dan "Tolong hukum orang jahat".
Tidak berhenti di situ, Jung Dong Soo juga mengatakan kepada outlet berita SBS FunE tentang kecurigaannya terhadap manipulasi voting. "Aku sudah mendengar banyak hal dan curiga. Tapi aku kesal melihat laporan aktual yang mengatakan bahwa peringkat telah dimanipulasi," ujarnya.
"Melihat artikel tentang manipulasi membuatku banyak berpikir tentang masa lalu. Aku juga berpikir tentang bagaimana orang-orang di sekelilingku terluka, menangis dan tersenyum karena peringkatku. Dan aku marah karena banyak alasan," jelasnya.
"Aku tidak tahu apakah peringkatku yang sebenarnya rendah atau tinggi, tapi satu hal yang ku yakini adalah bahwa ada banyak trainee yang pergi ke acara itu dengan sangat tulus. Itulah yang paling mengecewakan. Kami semua benar-benar melakukan yang terbaik, jadi itu sebabnya laporan ini bahkan lebih mengejutkan," pungkasnya.
Jung Dong Soo sendiri pernah berada dalam posisi kedua dalam evaluasi posisi vokal. Tapi langkahnya harus terhenti setelah tereliminasi di peringkat ke-36. Saat tersingkir dia mengatakan kalimat yang cukup memilukan. "Semuanya mengecewakan karena ini adalah upaya terakhirku untuk menjadi idol," ujarnya kala itu.
(wk/eval)
