Big Machine Records Bantah Larang Taylor Swift Bawakan Lagu Lama: Dia Bohong dan Punya Banyak Utang
Getty Images
Selebriti

Belum lama ini Taylor mengunggah pesan panjang di media sosial yang berisi pernyataan bahwa mantan labelnya melarangnya membawakan lagu lama di acara American Music Awards 2019.

WowKeren - Perseteruan Taylor Swift dan mantan label rekamannya, Big Machine Records, telah memasuki babak baru. Hal ini bermula saat Taylor mendadak curhat pada para penggemarnya di media sosial dan meminta bantuan lantaran ia dilarang membawakan lagu-lagu lamanya.

Pada Kamis (14/11) waktu setempat, Taylor mengunggah pesan panjang kepada para pengikutnya di akun media sosial yang berisi pernyataan bahwa Scott Borchetta dan Scooter Braun menghalanginya untuk bisa menampilkan lagu-lagu lama di televisi saat acara American Music Awards 2019. Dalam unggahan berjudul "Tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan" tersebut, Taylor menulis kepada para penggemarnya seperti berikut ini:

"Teman-teman, sudah diumumkan baru-baru ini bahwa American Music Awards akan memberikan penghargaan kepadaku sebagai Artist of the Decade Award pada perayaan tahun ini. Aku sudah merencanakan untuk menampilkan medley lagu-laguku selama satu dekade di acara itu. Scott Borchetta dan Sooter Braun sekarang mengatakan kalau aku tidak diizinkan menyanyikan lagu-lagu lamaku di televisi karena mereka mengklaim itu artinya harus merekam ulang musikku sebelum aku diperbolehkan melakukannya tahun depan."

Akibat curhatan Taylor ini, tagar #IStandWithTaylor pun langsung viral di media sosial Twitter. Banyak yang menyerukan dukungan pada sang idola dan mengecam tindakan Scott Borchetta serta Scooter Braun habis-habisan.

Usai berita ini viral, label Big Machine Records pun tak mau tinggal diam dan langsung buka suara. Dilansir E!news pada Sabtu (16/11), mereka menyatakan tuduhan Taylor Swift keliru dan meminta persoalan itu diselesaikan dengan diskusi lebih lanjut.


"Kami tidak pernah sekalipun menyatakan menghalangi Taylor menyanyikan lagu di AMA atau untuk digunakan di tayangan di Netflix. Kami tidak berhak melarangnya melakukan pertunjukan di manapun," tutur perwakilan Big Machine Records.

Tak cuma itu, Big Machine juga berbalik menyatakan bahwa Taylor justru berutang uang jutaan dolar dan sejumlah aset di perusahaan, sekaligus bertanggung jawab terhadap nasib 120 orang pegawai yang membantu memoles kariernya hingga melejit seperti saat ini.

"Kami berharap supaya permasalahan dengan Taylor bisa diselesaikan dengan pertemuan langsung dan dialog yang jujur," lanjut isi pernyataan Big Machine Records.

Di sisi lain, sebelumnya diketahui bahwa perusahaan Ithaca Holdings LLC milik Scooter Braun mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Big Machine Records dengan nominal sebesar USD 300 juta. Kesepakatan ini tentunya mau tak mau juga mencakup hak atas seluruh katalog musik milik Taylor.

Katalog musik milik Taylor ini tentunya meliputi karyanya sejak awal kariernya hingga tahun 2017 lalu, termasuk enam albumnya selama masih bernaung di bawah nama Big Machine Records. Diketahui, musisi cantik tersebut memang baru saja pindah label rekaman ke Republic Records dan Universal Music Group (UMG) pada 2018 lalu.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru