Letusan Gunung Merapi Belum Pengaruhi Penerbangan
Nasional

Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas pada Minggu (17/11) siang. Letusan ini disebutkan belum mempengaruhi penerbangan di Yogyakarta meski warga diminta waspada.

WowKeren - Gunung Merapi kembali meletus dan mengeluarkan awan panas pada Minggu (17/11) sekitar pukul 10.46 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lantas mengimbau warga menjauhi area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

PVMBG menyatakan jika gunung dengan tinggi 2968 meter dari permukaan laut tersebut masih berstatus waspada. Kepala PVMBG Kasbani menjelaskan jika tinggi kolom asap dari letusan ini mencapai 1.000 meter ke arah barat.

Hal ini mengakibatkan terjadinya abu tipis di sejumlah wilayah. "Mengakibatkan hujan abu tipis di sebagian wilayah Desa Banyubiru Dukun,” kata Kasbani seperti dilansir dari Kompas, Minggu (17/11).

Kasbani mengatakan jika letusan Gunung Merapi ini masih belum mempengaruhi penerbangan yang ada di Yogyakarta. Walau begitu, Kasbani tetap mengingatkan pengelola penerbangan untuk tetap waspada meskipun sejauh ini letusan Merapi belum mempengaruhi lalu lintas udara.


"Tinggi kolom erupsi hanya 1 km di atas puncak dan kebetulan arah angin ke barat, kemungkinan tidak akan mempengaruhi bandara Adi Sucipto," ujar Kasbani. "Tetapi kewaspadaan tetap harus dilakukan."

Berdasarkan data yang diterima PVMBG, telah terjadi satu kali letusan di Merapi dengan amplitudo 70 mm selama 155 detik. Tak hanya itu, telah terjadi juga guguran sebanyak empat kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 18-23 detik.

PVMBG juga mengimbau warga untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik dan awan panas Merapi. Warga juga diminta mewaspadai ancaman aliran lahar ketika hujan turun di sekitar puncak gunung berapi tersebut.

"Area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia," jelas Kasbani. "Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi."

Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz atau melalui telepon (0274) 514180/514192. Sementara itu informasi juga dapat diakses melalui media di laman resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dan akun media sosial BPPTKG (Facebook: infobpptkg, Twitter: @bpptkg).

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru