Program OPOP Masih Minim Pendaftar, Wagub Jabar Imbau Agar Pesantren Tak 'Gaptek'
Nasional

Program one pesantren one product (OPOP) yang sedang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih minim pendaftar. Oleh karena itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengimbau agar pesantren di Jabar melek teknologi.

WowKeren - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah meluncurkan program "satu pesantren satu produk" atau one pesantren one product (OPOP). Program OPOP ini menyasar pesantren-pesantren di desa dan dijadikan sebagai pilot project. Tak tanggung, tanggung, untuk melangsungkan program ini, Premprov Jabar menggelontorkan dana sebesar Rp 500 miliar.

Namun, pendaftar program tersebut hingga saat ini masih minim. Hal itu kemudian membuat Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan imbauan kepada pesantren di Jabar. Ia menyarankan agar pesantren-pesantren melek teknologi internet dan komputer, sehingga bisa mendapat bantuan modal usaha dari pemerintah melalui program tersebut.

"Tolong pesantren jangan gaptek (gagap teknologi)," katanya yang dilansir Kompas pada Minggu (17/11). "Harus paham masalah teknologi komputer dan digital, karena tahun ini era gadget, siapa yang menguasai digital itu yang akan menikmati perkembangan dunia. Kalau tidak, pesantren akan termarjinalkan."


Uu mengatakan bahwa jumlah total pesantren yang ada di Jawa Barat sebanyak 10.000 pesantren. Namun sayangnya, yang mendaftar program tersebut hanya sebanyak 4.300 pesantren. Hal ini terjadi karena banyak pesantren yang kurang melek teknologi digital. Sebab, pendaftaran program tersebut memang melalui internet.

Sementara itu, dari 4.300 pesantren yang mendaftar, hanya 1.075 pesantren yang disetujui untuk mendapatkan dana bantuan modal. Masing-masing dari pesantren tersebut mendapatkan dana bantuan modal sebesar Rp 30 Juta.

OPOP sendiri memiliki tujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat melalui Pondok Pesantren agar mereka mampu mandiri secara ekonomi dan sosial. Program ini juga diharapkan dapat memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis. Program tersebut dijalankan oleh Pemprov Jabar bersama Dinas KUKM Provinsi Jawa Barat.

Usai terpilih melalui seleksi, nantinya pesantren akan diberikan program pembinaan terpadu dan juga ditingkatkan kemampuan daya saing ekonominya. Mereka juga akan didampingi untuk proses pengembangan usahanya serta bersinergi dalam jaringan bisnis yang potensial.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru