Kemenristekdikti Abaikan Rekomendasi Ini, Ombudsman Colek Nadiem Makarim
Nasional

Anggota Ombudsman Republik Indonesia Ninik Rahayu meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bisa lebih tanggap dalam menindaklanjuti permasalahan tersebut.

WowKeren - Ombudsman Republik Indonesia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menindaklanjuti tiga rekomendasi yang tidak diindahkan. Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu menyebut bahwa rekomendasi tersebut telah diabaikan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sejak dua tahun silam.

Ninik ingin mengingatkan kembali pada Mendikbud yang baru saja dilantik, Nadiem Makarim, untuk menindaklanjuti hal tersebut. Ia menyebut bahwa Kemenristekdikti adalah satu-satunya kementerian yang tidak melaksanakan rekomendasi dari Ombudsman.

"Karena kebetulan bapak menterinya baru jadi kami ingin update kembali," kata Ninik di gedung Ombudsman, Jakarta, Rabu (20/11). "Sejak 2017 dan 2018 Kementerian Ristekdikti menjadi satu-satunya kementerian yang memperoleh rekomendasi dari Ombudsman dan tidak dilaksanakan."

Salah satu rekomendasi yang tak diindahkan adalah terkait pengaduan adanya dugaan plagiarisme karya ilmiah oleh Rektor Universitas Halu Oleo Muhammad Zamrun Firihu. Ombudsman mengaku sempat merekomendasikan Menristekdikti Mohammad Nasir untuk membuat kebijakan yang mengatur plagiarisme.


"Maka kemudian ini berlanjut ketika rektor Universitas Negeri Semarang diduga melakukan plagiasi," lanjut Ninik menjelaskan. "Kemenristekdikti tidak punya mekanisme untuk menyelesaikannya."

Selain masalah plagiarisme, Ombudsman juga menyebut temuan lain soal adanya maladministrasi pengelolaan Universitas Lakidende, Sulawesi Tenggara. Kala itu, terjadi perdebatan antara dua yayasan yang mengklaim berhak mengelola universitas tersebut, yakni Yayasan Lakidende dan Yayasan Lakidende Razaak.

Menristekdikti pun memberikan izin pengelolaan universitas kepada Yayasan Lakidende Razak Porosi. Dalam hal ini, Ombudsman menilai Kemenristekdikti telah melakukan maladministrasi.

Oleh sebab itu, Ninik berharap agar Nadiem lebih tanggap dalam menindaklanjuti permasalahan tersebut. Sebab jika dibiarkan, tidak menutup kemungkinan masalah yang sama akan berulang di kemudian hari. Ia yakin bahwa Nadiem sebagai menteri yang berasal dari kalangan milenial bisa menangani persoalan tersebut.

"Karena menterinya baru, terkenal milenial, tanggap," ujar Ninik. "Kami yakin pak menteri punya komitmen dalam rangka menjaga kepatuhan institusi pada penilaian yang diberikan lembaga-lembaga oversight, termasuk Ombudsman."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru