Usai Terjadi Ledakan Di Kejaksaan Parepare, Fakta Mengejutkan Ini Terungkap
Nasional

Pada Selasa (19/11) lalu terjadi ledakan di Kejaksaan Parepare yang dipicu oleh Detonator yang ditanam di sana. Ternyata, tempat penanaman benda pemicu ledakan itu kerap dijadikan tempat pembakaran sampah.

WowKeren - Pada Selasa (19/11) lalu, terjadi peristiwa ledakan terjadi di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare, Sulawesi Selatan pada Selasa (19/11) sekitar pukul 14.50 WIT. Ledakan tersebut diduga disebabkan oleh detonator atau alat pemicu ledakan yang ditanam di lokasi kejadian.

Usai insiden itu diselidiki, terkuak fakta yang cukup mengejutkan. Pasalnya, tempat ditanamnya detonator tersebut ternyata kerap kali dijadikan tempat pembakaran sampah yang dilakukan oleh pegawai maupun keluarganya. Mereka diduga tidak mengetahui bahwa tempat tersebut ditanami alat pemicu ledakan.

Kajari Kota Parepare, Amir Syarifuddin mengatakan, di atas timbunan lubang detonator yang dikubur dengan cara dicor kemudian ditanam dalam tanah, kerap ditempati pembakaran sampah.

“Saya lihat ada beberapa kali pegawai atau keluarga pegawai kejaksaan yang melakukan pembakaran sampah di atas lubang pemusnahan detonator," ungkap Kajari Kota Parepare Amir Syarifuddin pada Rabu (20/11). "Kemungkinan mereka tidak tahu jika detonator terkubur di halaman belakang kantor kejaksaan, karena pegawai kerap pindah-pindah tugas."


Sebelumnya, ledakan tersebut diketahui berasal dari 490 detonator yang ditanam pada September 2019 lalu. Mantan Kapolres Parepare AKBP Alan Gerrit Abbas mengungkapkan bahwa ia sudah memprediksi jika barang bukti detonator itu dimusnahkan dengan cara dicor, maka itu akan menjadi bom waktu. Ia pun marah saat tahu bahwa pihaknya tidak dilibatkan dalam pemusnahan detonator itu.

Berdasarkan laporan warga sekitar, ledakan tersebut cukup besar karena terdengar hingga jarak satu kilometer dari tempat kejadian. Meski sempat membuat panik banyak orang, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, tim Gegana penjinak bom sudah melakukan sterilisasi tempat kejadian perkara. Selain itu, sejumlah personel Sabhara Polres Parepare dan Brimob Den B Polda Sulsel masih terus menjaga kantor Kejari Kota Parepare.

“Sterilisasi tempat kejadian perkara sudah dipastikan aman," kata Kapolres Parepare AKBP Budi Santoso yang dilansir Kompas pada Rabu (20/11). "Kemungkinan pemusnahan barang bukti 490 butir detonator September lalu, dilakukan dengan cara tidak tepat. Pada saat ditambah pada saat kejadian cuaca sangat panas."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru