Menaker Bicara Soal Otomatisasi Industri: 48 Ribu Pekerja di-PHK Setiap tahun
Nasional

Meski demikian, dalam revolusi industri 4.0 nantinya ada peluang tercipta sebanyak 27 hingga 46 juta lapangan kerja baru sehingga diperlukan yang namanya reskilling untuk menjawab kebutuhan tersebut.

WowKeren - Pemerintah menyebut bahwa sekitar 23 juta pekerja akan terdampak otomatisasi di dunia kerja. Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan akan mendorong agar Balai Latihan Kerja (BLK) siap melakukan reskilling.

Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Ida menyebut bahwa tingkat pengangguran terbuka telah mengalami penurunan sebesar 0,06 persen selama rentang waktu Agustus 2018 hingga Agustus 2019.

Meski demikian, tantangan terkait ketenagakerjaan di Indonesia bukan hanya seputar masalah pengangguran namun masih ada banyak lainnya. Misalnya terkait otomatisasi.


Akibat adanya otomatisasi maka sebanyak 23 juta pekerjaan di Indonesia akan terdampak. Ia memperkirakan sekitar Rp 248 ribu pekerja akan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) setiap tahunnya. Hal itu berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan selama 2016-2018.

"Sebanyak 57,54 persen pekerja kita adalah lulusan SD/SMP ke bawah. 55,72 persen pekerja kita adalah pekerja informal," kata Ida di Semarang, Selasa (26/11). "Berdasarkan penelitian McKinsey pada September 2019, 23 juta pekerjaan di Indonesia akan terdampak otomatisasi dan rata-rata terdapat 248 ribu pekerja ter-PHK per tahun, data BPJS Tenaga Kerja tahun 2016-2018.

Hal-hal semacam itu lah yang nantinya akan menjadi tantangan yang harus dihadapi Indonesia selama 5 tahun ke depan. "Ini adalah major challenge ketenagakerjaan di Indonesia yang perlu kita tangani bersama 5 tahun ke depan," lanjut Ida.

Meski demikian, di lain sisi adanya revolusi industri 4.0 juga akan melahirkan jutaan lapangan kerja baru. Ia menyebut akan ada peluang terciptanya 27 hingga 46 juta pekerjaan baru hingga 2030 mendatang. Oleh sebab itu, diperlukan pelatihan ulang untuk menjawab kebutuhan pekerjaan baru tersebut. "Selain itu diproyeksikan 6 sampai 29 juta orang di Indonesia harus mengikuti pelatihan lagi untuk jenis pekerjaan yang baru, atau reskilling dan upskilling," tandasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru