Panitia penyelenggara mengklaim telah merampungkan persiapan reuni PA 212 hingga 90 persen. Mereka memperkirakan sebanyak satu juta orang akan mengikuti agenda tersebut.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 30 November 2019 - 09:04 WIB
WowKeren - Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana mengadakan reuni akbar pada Senin (2/12) pekan depan di Monumen Nasional, Jakarta. Acara itu sendiri dibersamai dengan perayaan Maulid Nabi.
Namun demikian agenda ini menuai banyak tentangan dan penolakan dari masyarakat. Menanggapi hal tersebut, penanggung jawab acara, KH Sobri Lubis pun angkat bicara.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) itu menilai acara reuni PA 212 sejatinya merupakan aset bagi bangsa Indonesia. Pasalnya acara tersebut dinilai berhasil menyatukan jutaan umat Islam dari berbagai penjuru daerah dan menjadi perhatian internasional.
"212 adalah aset NKRI dan disaksikan seluruh dunia," kata Sobri, merujuk pada aksi 212 yang pertama kali diadakan dua tahun lalu. "Tidak ada aksi terbesar di dunia ini, dengan dihadiri 13 juta orang, yang berlangsung damai dan penuh kasih sayang."
Menurutnya, aksi yang dilakukan PA 212 ini menarik perhatian khalayak luas, termasuk masyarakat luar negeri. Bahkan, sambung Sobri, para peserta dari luar negeri itu mengaku ingin mencontoh keberhasilan Gerakan 212.
"Mereka ini, masyarakat luar negeri, ingin sekali berpartisipasi," ujar Sobri dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11) "Dan bergabung bersama-sama kita merasakan kebersamaan 212."
Sedianya agenda reuni akbar PA 212 ini akan dilakukan sejak pukul 02.30 WIB dengan diawali agenda ibadah bersama. Rencananya reuni akan diakhiri sekitar pukul 08.30 WIB.
Sejumlah tokoh pun akan hadir dalam agenda tersebut. Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, hingga Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon.
Setidaknya akan ada sekitar satu juta orang yang mengikuti agenda ini. Pihak panitia pun mengklaim telah mengantongi izin acara dari pihak Polda Metro Jaya. Namun belakangan terungkap pihak Monas ternyata belum memberikan izin untuk acara tersebut.
(wk/elva)
