Nikita Mirzani Protes Tagihan Listrik Sebulan Capai Rp 26 Juta, PLN Beri Penjelasan Santuy Begini
Instagram/nikitamirzanimawardi_17
Selebriti

Nikita Mirzani ngomel-ngomel soal tagihan listriknya yang membengkak hingga Rp 26 juta. Padahal biasanya sebulan Nikita hanya membayar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Pihak PLN pun langsung buka suara.

WowKeren - Aktris cantik sekaligus kontroversial Nikita Mirzani meluapkan amarahnya pada PLN. Dalam unggahannya di media sosial, Nikita protes karena tagihan listriknya membengkak.

Pasalnya, ibu dari tiga orang anak itu biasanya membayar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta namun bulan ini menjadi Rp 26 juta per bulan. Bagi Nikita, tagihan listrik tersebut tidak masuk akal. Terlebih, pihak PLN tidak memberinya peringatan atau alasan apapun.

"Udah berbulan-bulan bayar listrik normal dan nggak pernah telat. Selalu bayar Rp 4 juta atau Rp 5 juta paling besar. Lah tiba-tiba ini disuruh bayar Rp 19 juta," tulis Nikita dalam Instagram Story pada Selasa (3/12). "Nggak ngasih alesan apapun. Sekarang datang lagi tagihan Rp26 juta. @pln_id elo pikir rumah gue 1000 hektar. Yang masuk akal aja."

Mantan istri Dipo Latief itu juga memaki-maki PLN hingga menyebut gila. "Ada gila-gilanya loe yah @pln_id gue disuruh bayar listrik Rp 26 juta. Kemarin Rp 19 juta, yang make itu listrik demit atau tuyul??? Loe jangan ada gila-gilanya ya," sambung Nikita.


Nikita Mirzani Protes Tagihan Listrik

Instagram Story

Dilansir dari CNNIndonesia, protes Nikita itu langsung ditanggapi oleh Vice Presiden Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah. Ia mengatakan Nikita bisa langsung datang ke kantor PLN untuk menanyakan data tagihan listriknya. Ia juga menambahkan bahwa sebaiknya Nikita mengkomunikasikan hal tersebut dengan baik dan tidak mengunggahnya di media sosial.

"Sebaiknya, kalau berkenan pelanggan tersebut datang saja ke kantor PLN menanyakan apakah tagihannya sudah benar atau ada kesalahan," ujar Dwi pada Rabu (4/12). "Siapa tahu tagihan itu benar, kan malah malu sendiri."

Lebih lanjut, Dwi mengatakan bisa saja tagihan tersebut memang karena pemakaian listrik di rumah Nikita banyak. Ia juga menyarankan agar masalah tersebut tidak terjadi lagi, maka Nikita atau masyarakat lain bisa beralih menggunakan prabayar supaya pemakaian listrik bisa dikontrol.

"Kan meter kWh yang dipasang mengukur energi yang digunakan. Ketika menggunakan sedikit tentu diukurnya sedikit. Begitu pula sebaliknya, ketika digunakan besar akan mengukur lebih banyak. Identik dengan timbangan," sambung Dwi. "Sejak 2010 ada meter prabayar sehingga pelanggan bisa beralih ke prabayar sehingga bisa mengontrol pemakaian."

(wk/tria)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait