Sempat Bikin Heboh Industri Musik Korea, Berapa Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Sajaegi?
Musik

Park Kyung Block B sempat membuat heboh gara-gara menuding beberapa penyanyi melakukan sajaegi atau manipulasi penjualan album. Orang dalam industri musik Korea pun membocorkan berapa biaya untuk sajaegi.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, industri musik Korea sempat dihebohkan dengan adanya postingan Twitter Park Kyung yang menuduh beberapa penyanyi melakukan sajaegi atau manipulasi penjualan album. Meskipun tindakan ini dikecam oleh pihak yang bersangkutan, namun member Block B itu juga medapatkan dukungan dari para penggemarnya karena dianggap berani membeberkan sajaegi itu.

Selain itu, Kim Na Young dan Yang Da Il juga baru-baru ini menghadapi tuduhan sajaegi untuk duet mereka yang bertajuk "Goodbye List". Hal ini karena lagu tersebut menduduki puncak tangga lagu, mengalahkan banyak kompetitornya termasuk "Blueming" dari IU dan soundtrack dari film "Frozen 2" yang dinyanyikan oleh Tae Yeon.

Sajaegi ini kemudian diulas lebih dalam pada siaran SBS yang bertajuk "Night of Real Entertainment" yang disiarkan pada Senin (3/12). Dalam acara tersebut, orang dalam industri musik Korea Selatan mengungkapkan berbagai detail mengenai sajaegi, termasuk tarifnya.

Menurut orang dalam industri musik tersebut, biaya yang harus dikeluarkan oleh agensi untuk melakukan sajaegi tidaklah sedikit. Meskipun begitu, agensi tersebut tetap akan mendapatkan keuntungan dari aksi manipulasi tersebut.


“Orang-orang mengatakan bahwa harganya sekitar 80 Juta Won (sekitar Rp 945 Juta)," ungkap sumber tersebut yang dilansir Soompi pada Rabu (4/12). "Keuntungan bulanan untuk lagu ini adalah sekitar 100 juta won (sekitar Rp 1,18 Miliar) jika Anda masuk dalam peringkat 10 besar. Jadi itu bukan bisnis yang merugi."

Sumber lain bahkan menyebutkan harga yang lebih fantastis dari itu. Ia mengatakan bahwa dulu harganya setara dengan Rp 1,18 Miliar dan kini naik menjadi dua kali lipatnya. Namun, ada jaminan yang menggiurkan juga untuk harga mahal ini.

“Harganya sekitar 100 juta won (sekitar Rp 1,18 Miliar) di masa lalu, tetapi harganya sekitar 100 juta hingga 200 juta won (sekitar Rp 2.36 Miliar) sekarang. Kemudian, masuk dalam peringkat 10 besar di tangga lagu dijamin.”

Sumber tersebut mengatakan bahwa pihak agensi mungkin akan berdalih bahwa mereka menggunakan viral marketing untuk membuat lagu tersebut menjadi terkenal hingga masuk ke top chart. "Mereka membuat alasan mengapa itu naik di tangga lagu, sehingga mereka membuat alasan dengan mempromosikan di media sosial," ujar sumber tersebut.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru