Pemecatan Dirut Garuda Ternyata Disambut Meriah Oleh Sektor Pariwisata, Kenapa?
Nasional

Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan mencopot Ari Askhara dari jabatannya sebagai Dirut Garuda Indonesia. Pasalnya Ari disebut-sebut terlibat aktif dalam menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton dengan pesawat.

WowKeren - Menteri BUMN Erick Thohir mengambil langkah tegas dalam menyikapi skandal penyelundupan kargo ilegal di lambung pesawat Garuda Indonesia. Sebagai pengingat, sebuah sepeda motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton ditemukan di dalam pesawat baru Garuda beberapa hari lalu.

Erick sendiri memutuskan mencopot I Gusti Ngurah Askhara Danadiutra alias Ari Askhara karena diduga kuat ikut mendalangi penyelundupan. Erick menyebut motor Harley Davidson yang diselundupkan merupakan milik Ari.

Namun rupanya pencopotan Ari dari jabatannya ini disambut "meriah" oleh beberapa pihak, salah satunya pengusaha di sektor pariwisata. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengaku bergembira atas pencopotan Ari. Pasalnya Hariyadi berpandangan bahwa Ari adalah salah satu penyebab harga tiket pesawat tak kunjung turun.

"Ini terus terang, saya dengan adanya pergantian Dirut Garuda ini, saya sebagai Ketua PHRI dari sektor pariwisata gembira banget," ujar Hariyadi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/12). "Kita yang komplain paling berat, karena dia penyebabnya."

Menurut Hariyadi, selama menjadi petinggi di Garuda Indonesia, Ari diduga terlibat aktif dalam mendikte pasar. Ari disebut-sebut menekan agen penjualan tiket online sehingga harga tetap meroket.


"Karena dia menciptakan 'palkan kartel', dia mendikte pasar," imbuh Hariyadi, dikutip dari laman Merdeka. "Sampai Traveloka dipencet sama dia, segala macam, tidak fair lah."

Hariyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Apindo itu pun meyakini pencopotan Ari merupakan momentum, titik awal bagi Erick untuk membenahi BUMN. Orang-orang yang tak bisa diajak bekerja keras demi memajukan BUMN, sambungnya, pasti akan disapu bersih oleh Menteri Erick.

"Sapu bersih" itu sendiri memang harus dilakukan. Sebab menurut Hariyadi BUMN yang tidak bisa diandalkan tidak hanya merugikan industri, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.

"Ini mudah-mudahan, ini titik kita membenahi semua itu," ungkap Hariyadi. "Karena ini bicara tidak hanya pariwisata, tapi konektivitas, bicara pertumbuhan ekonomi kita juga."

"Bayangkan bukan hanya penumpang yang kena masalah, kargo kan juga jadi mahal banget, naik tidak kira-kira," lanjutnya. "Itu kan ganggu banget."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru