Herannya PSI 'Disikat' Usai Bongkar Janggal RAPBD DKI di Rapat Dewan
Nasional

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta F-PSI, Anthony Winza Prabowo, menyoroti perihal pengadaan 1 unit komputer yang menelan anggaran hingga Rp128,9 miliar. Namun Anthony justru menuai kritik dari rekan se-komisinya.

WowKeren - Partai Solidaritas Indonesia sama sekali tak mengendurkan semangatnya dalam membongkar berbagai kejanggalan di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta tahun 2020. Kali ini PSI menyoroti perihal pengadaan satu unit komputer senilai Rp128,9 miliar.

"Saya melihat di BPRD itu ada anggaran yang lumayan fantastis, itu untuk pembelian komputer kapabilitas data analitik, satu unit itu Rp60 miliar, plus ada tambahan lagi sembilan unit (perangkat) apa saya lihat, itu sekitar Rp60 miliar juga," tutur anggota Komisi C DPRD DKI Fraksi PSI, Anthony Winza Prabowo, di ruang rapat Komisi C, Gedung DPRD DKI, Kamis (5/12). "Jadi total Rp120 miliar. Tolong dijelaskan, saya enggak berani nuduh dulu."

Namun rupanya pertanyaan Anthony soal anggaran ini kembali menjadi polemik. Diketahui rekan satu komisinya, yakni Cinta Mega dari Fraksi PDI Perjuangan mengkritik keras sikap Anthony.

Anthony pun mengaku heran dengan protes dari Cinta itu. Pasalnya ia menganggap sudah melakukan hal yang benar, yakni mempertanyakan perihal RAPBD DKI Jakarta dalam sebuah rapat.


"Statement itu saya utarakan di dalam rapat," ujar Anthony ketika dijumpai awak media di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/12). "Jadi ketika kami buka anggaran di dalam rapat diprotes, buka di luar rapat juga diprotes, saya jadi bingung harus buka di mana lagi."

Pernyataan Anthony ini tentu merujuk pada persoalan yang harus dihadapi rekan satu fraksinya, William Aditya Sarana. Sebagai pengingat, William merupakan orang pertama yang membeberkan kejanggalan RAPBD DKI Jakarta ke publik.

Kekinian William justru harus berhadapan dengan Badan Kehormatan DPRD DKI karena dianggap melanggar kode etik. Bahkan William telah divonis bersalah kendati belum dijatuhi sanksi atas hal tersebut.

"Teman kami katanya buka-buka anggaran di luar (rapat), kena (dilaporkan ke) BK," kata Anthony, dikutip Kompas. "Sekarang saya buka dengan sangat hormat lho, di dalam rapat, saya belum pernah ngomong ke media tentang itu, disikat lagi dan dituduh nyebarin."

Namun demikian, Anthony mengaku tetap akan kritis terhadap anggaran-anggaran janggal tersebut. "Pasti akan tetap kritis. Kalau masalah takut dilaporkan ke BK atau dilaporkan ke ini itu, saya pikir tidak ada yang perlu ditakuti," pungkas Anthony.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait