Musik

Baru-baru ini, SJ 'SINXITY' Shin, mantan direktur kreatif YG Entertainment yang kini menjadi CEO dari bisnis hiburannya sendiri membocorkan fakta baru soal sajaegi tersebut.

• Putri Stevania
• Sabtu, 07 Desember 2019 - 20:51 WIB

WowKeren - Sejak Park Kyung menyinggung tentang manipulasi chart atau sajaegi, lebih banyak orang dalam industri membuka tentang hal itu dan menumpahkan rahasia kecil satu per satu. Baru-baru ini, SJ "SINXITY" Shin, mantan direktur kreatif YG Entertainment yang kini menjadi CEO dari bisnis hiburannya sendiri membocorkan fakta baru soal sajaegi tersebut.

Shin berbagi di Instagram pribadinya sebuah foto daftar harga aktual salah satu dari banyak agensi sajaegi di Korea. Dia menjelaskan bagan penetapan harga tersebut menjadi "estimasi pemasaran digital".

Perkiraan tersebut mencantumkan sejumlah layanan manipulasi untuk berbagai chart dan situs web ditambah biaya harian/per jam dari penggunaan setiap layanan. Perusahaan layanan khusus ini tidak hanya menyediakan manipulasi bagan streaming musik, tetapi juga memberikan peningkatan pencarian kata kunci yang berbeda dan penawaran paparan konten.

"Ini adalah perkiraan pemasaran digital yang aku sita. Kami tidak tahu siapa yang menggunakan sistem manipulasi, tetapi kami dapat secara logis percaya bahwa sistem seperti itu ada. Aku telah membagikan pendapat pribadiku tentang sajaegi dalam postingan minggu lalu. Tapi jangan berpikir enteng tentang hal itu. Harap diingat industri ini telah berdiri puluhan tahun, dengan persaingan tidak adil dan semangat murni hidup berdampingan," tulisnya dalam caption.

Menurut daftar penetapan harga ini, biayanya hingga 5 juta won (sekitar Rp 70 juta) per jam untuk meningkatkan nama seorang artis ke peringkat dalam kategori "Top 10 Most Searched" pada salah satu mesin pencari terbesar Korea. Biaya yang paling besar adalah sekitar 250 juta won (sekitar Rp 3,5 miliar) per hari, bagi seorang artis untuk masuk dalam "Top 50" pada salah satu aplikasi streaming musik utama Korea. Berikut rincian daftar harga yang dibocorkan Shin:

1. Peningkatan Kata Kunci (Paling Banyak Dicari) / Per Jam / 5 juta won (sekitar Rp 70 juta) / Akan berada di peringkat 10 Besar Paling Banyak Dicari
2. Chart Top 100 / Per Hari / 88 juta Won (sekitar Rp 1,2 miliar) / Akan peringkat dalam Top 100 untuk sehari
3. Chart Top 50 / Per Hari / 250 juta Won (sekitar Rp 3,5 miliar) / Akan peringkat dalam Top 50 untuk sehari
4. Musik Chart / 1 Hari Dijamin / 30 juta Won (sekitar Rp 420 juta) / Akan peringkat dalam Top 50
5. Music Chart / 1 Hari Dijamin / 50 juta Won (sekitar Rp 701 juta) / Akan peringkat dalam Top 10
6. Peningkatan Kata Kunci (Paling Banyak Dicari) / Per Jam / 4 juta Won (sekitar Rp 56 juta) / Akan tren sebagai kata kunci
7. Grafik Live / Per Jam / 50 juta Won (sekitar Rp 701 juta) / (10% / hari untuk mempertahankan) Tambahan 50 juta won
8. Grafik Live / Per Jam / 80 juta Won (sekitar Rp 1,1 miliar) / (10% / hari untuk mempertahankan) Tambahan 80 juta won
9. Konten Utama / Per Kasus / 8 juta Won (sekitar Rp 112 juta) / Akan mendorong untuk dimasukkan sebagai konten utama
10. Eksposur Konten Utama / Per Kasus / 70 juta Won (sekitar Rp 981 juta) / Akan mendorong untuk dimasukkan sebagai konten utama

SJ Sinxity Shin menambahkan bahwa tidak ada "genre" bersih dari layanan ini. Dia menunjukkan bahwa itu tidak selalu satu jenis musik/artis yang menggunakan layanan ini serta tidak ada zona aman ketika datang ke manipulasi ini.

"Adalah kesalahan besar untuk berpikir hanya 'jenis musik tertentu' akan menggunakan layanan sajaegi untuk memanipulasi grafik. Pop, K-Pop ... Tidak ada zona aman." bunyi unggahannya.

Sementara itu, penggemar K-Pop tetap kaget dengan banyaknya agensi yang "mempromosikan" artis mereka dengan cara tersebut. Selain itu, mereka tidak bisa menunggu investigasi aktual untuk terungkap dan mengungkap kebenaran di balik mana artis dan agensi mungkin telah membayar biaya pemasaran digital mereka untuk mengklaim tempat secara tidak adil pada grafik.