Psikolog Beber Dampak Buruk Prank Bunuh Diri yang Dilakukan Aida Saskia, Jangan Ditiru!
Instagram/aidasaskia.new
Selebriti

Pedangdut Aida Saskia mengejutkan publik dengan melakukan percobaan bunuh diri yang ditayangkan secara live di Instagram. Sudah kelewat heboh, Aida justru mengaku bahwa aksi itu cuma prank.

WowKeren - Publik baru-baru ini dihebohkan dengan aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Aida Saskia. Pedangdut cantik itu meminum cairan pembersih kaca untuk mengakhiri hidupnya. Aida melakukan aksi ini sambil live Instagram. Tak heran publik langsung membuat publik heboh dan simpati.

Tapi siapa sangka, Aida kemudian mengaku bahwa aksi percobaan bunuh diri itu hanya prank semata. "Prank sayang. Hahaha," jelas Aida santai saat dihubungi lewat WhatsApp. Pengakuan ini pun menuai reaksi keras dari publik. Beberapa psikolog pun menyayangkan aksi wanita berusia 34 tahun itu.

Dilansir detik Health, ada beberapa kemungkinan alasan Aida Saskia melakukan prank bunuh diri menurut Psikolog kinis dari Personal Growth, Linda Setiawati, MPsi. Diantaranya adalah untuk mencari popularitas dan menyelesaikan masalah yang sedang dialami saat ini.


"Orang yang melakukan hal tersebut, bisa saja karena mencari popularitas meninggalkan perasan bersalah kepada orang lain sebagai bentuk balas dendam atas alasan lain," ujar Linda Setiawati dilansir detik Health, Rabu (11/12). "Bisa juga karena individu tidak memiliki cara penyelesaian lainnya, sehingga menjadi satu-satunya cara yang terpikir oleh mereka untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Namun dengan alasan apapun, cara tersebut bukanlah keputusan penyelesaian masalah yang tepat."

Aksi membuat prank bunuh diri seperti yang dilakukan oleh Aida juga memberikan dampak yang cukup buruk di publik. Hal itu membuat pandangan publik terhadap bunuh diri menjadi remeh. Alhasil, ketika ada orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan takutnya justru dianggap cuma prank.

"Jadi kita pikirin deh," kata Benny Prawira dari komunitas Into The Light Indonesia. "Nanti kalau jadinya terbiasa dengan prank-prank bunuh diri dan orang-orang makin tidak acuh dengan bunuh diri atau permintaan tolong, bantuan, dalam konteks online, nanti makin tinggi nih kejadian-kejadian yang seharusnya bisa ditolong tapi akhirnya malah dianggap cuma prank atau bercanda."

Benny menambahkan bahwa lebih baik kita tidak mencari perhatian publik dengan melakukan hal-hal merugikan orang lain. "Jangan sampai nanti hal-hal ini ketika sudah kita anggap prank kemudian terjadi pada orang-orang yang kita sayang, malah kita anggap cuma prank. Lebih penting untuk bisa punya empati bukan hanya sekedar mencari perhatian publik yang dianggap lucu tapi sebenernya tidak lucu," tegasnya.

(wk/nur2)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait