Penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama untuk eks Kabaharkam Polri, Komjen Firli Bahuri, tersebut diberikan berdasarkan surat telegram resmi bernomor ST/3244/XII/KEP./2019.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 11 Desember 2019 - 13:03 WIB
WowKeren - Kapolri Jenderal Idham Azis menganugerahkan penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama kepada mantan Kepala Badan Pemelihara Kemanan (Kabaharkam) Polri Komjen Firli Bahuri. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan surat telegram resmi bernomor ST/3244/XII/KEP./2019.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal, penghargaan tersebut diberikan kepada Firli karena ia telah berkarier tanpa cacat. Iqbal juga memastikan bahwa penghargaan tersebut diberikan usai melewati penilaian yang selektif.
"Ya itu penghargaan terhadap perwira tinggi yang secara selektif," jelas Iqbal di Gedung Bareskrim Polri pada hari ini (11/12). "Tim menilai sudah mengabdi tanpa cacat."
Selama bertugas di luar Polri, Firli dinilai telah menunjukkan prestasi yang baik. Termasuk saat ia ditugaskan sebagai Deputi Penindakan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oleh sebab itu, prestasi ini menjadi tolok ukur bagi pemberian penghargaan.
"Berprestasi di luar tugas pokoknya," terang Iqbal. "Sehingga negara memberikan penghargaan itu."
Firli sendiri kini dimutasi dari Kabarhakam menjadi Analisis Kebijakan Utama Baharkam Polri. Pasalnya, Firli akan dilantik menjadi Ketua KPK pada 20 Desember 2019 mendatang.
Sebelumnya, Firli telah berjanji bahwa KPK di bawah kepemimpinannya tidak akan gaduh. Ia berjanji bahwa pemberantasan korupsi di periode kepemimpinannya yang bakal berjalan dalam senyap.
"Situasi yang aman, nyaman, dan kondusif akan memberi jaminan iklim usaha," ujar Firli lewat siaran pers dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia, Senin (9/12). "Lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi."
Firli juga meyakini KPK bakal tetap menjadi garda terdepan dan tumpuan harapan masyarakat dalam memberantas korupsi di Indonesia. Hal ini meliputi tindakan pencegahan, melakukan monitoring atas pelaksanaan program pemerintah dan pelayanan publik, dan melakukan koordinasi dengan seluruh instansi berwenang dalam melakukan pemberantasan.
Selain itu, Firli juga turut menyampaikan harapannya terkait semangat antikorupsi di Indonesia. Ia berharap agar ke depannya Hari Antikorupsi Sedunia tak perlu lagi diadakan. Karena hal ini menandakan negara-negara sudah bebas dari segala bentuk aksi rasuah.
(wk/Bert)
