Selain Hapuskan UN, Ini Gebrakan Yang Akan Nadiem Lakukan Di Bidang Pendidikan
Nasional

Mendikbud Nadiem Makarim akan menghapus Ujian Nasional di tahun 2021 mendatang. Selain itu, pendiri Gojek ini pun juga akan melakukan beberapa perubahan aturan di bidang pendidikan.

WowKeren - Tahun 2020 akan menjadi tahun terakhir pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Pasalnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan menghapus UN dan menggantikannya dengan program baru di tahun 2021 nanti.

Ternyata, tak hanya penghapusan UN, Nadiem juga akan melakukan beberapa perubahan yang cukup besar di bidang pendidikan. Beberapa diantaranya yakni mengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), menyederhanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan juga melonggarkan sistem zonasi.

Sebelumnya, USBN menentukan kelulusan siswa sekolah. Namun, Nadiem diketahui akan mengganti USBN dengan membebaskan tiap-tiap sekolah untuk membuat ujian secara otonom. Akan tetapi, hal ini belum bersifat wajib bagi sekolah.

Sementara itu, RPP biasanya memuat 11 komponen meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi dasar, hingga alokasi waktu. Tak heran jika dokumen tersebut menjadi tebal. Kini, Nadiem akan menyederhanakan RPP tersebut. "Kita akan mengubahnya menjadi format yang jauh lebih sederhana, cukup satu halaman saja untuk RPP," ujar Nadiem.


Selain itu, Nadiem juga melonggarkan sistem zonasi dengan menaikkan kuota penerimaan siswa berprestasi dua kali lipat, yakni menjadi 30%. Sementara itu, persentase kuota untuk siswa dalam zona sekolah diturunkan dari yang tadinya 80% menjadi 50%.

Menurutnya, tak semua daerah sudah mampu menerapkan sistem zonasi secara kaku. Selain itu, ia juga beranggapan bahwa siswa berprestasi juga perlu diakomodasi supaya bisa bersekolah di tempat favorit. "Zonasi masih bisa mengakomodir anak-anak berprestasi. Kita memberi langkah pertama kemerdekaan belajar di Indonesia," kata Nadiem.

UN sendiri akan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter di tahun 2021 mendatang. Hal ini karena Nadiem memandang UN justru memberikan beban baik untuk siswa maupun guru dan orang tua.

"Ini sudah jadi beban stres bagi banyak sekali siswa guru dan orang tua. Karena sebenarnya ini berubah menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu," kata pendiri Gojek tersebut. "Padahal maksudnya ujian berstandar nasional adalah untuk mengakses sistem pendidikan, yaitu sekolahnya maupun geografinya maupun sistem penduduknya secara nasional."

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait