Psikolog menilai wajar jika Sarwendah refleks menepis atau memperlihatkan sikap kurang nyaman dan menyarankan agar Betrand Peto perlu diajari soal batasan menyentuh lawan jenis.
- Ria Susilo Wardhani
- Kamis, 12 Desember 2019 - 12:12 WIB
WowKeren - Sarwendah dikenal sebagai sosok wanita yang keibuan. Ia tak pernah membedakan perlakuan pada putra angkatnya, Betrand Peto, dan putri-putrinya, Thalia dan Thania.
Dalam sebuah video, Betrand tampak mengekspresikan rasa sayangnya pada Wendah. Ia sempat mencium ibu angkatnya itu.
Wendah pun tak keberatan mencium sang putra. Ia sudah menganggap Betrand seperti anak angkatnya sendiri.
Namun Betrand tak henti-hentinya minta dicium. Wendah sempat diduga risih dan tampak menolak mengulang aksi mesra tersebut. Namun Betrand agaknya mencoba membujuk istri Ruben Onsu tersebut. Betrand juga sempat menaruh badannya di pundak Wendah seolah minta digendong dari belakang. Padahal ketika itu Wendah sedang memeluk Thalia.
"Selamat meeting bunda, i love you bun," kata Betrand. "Aduh, jatuh," kata Wendah.
Sebelumnya, Wendah juga sempat agak menepis ketika Betrand nyaris menyentuh dadanya. Sikap Wendah ini menuai dukungan dari Psikolog Astrid WEN.
"Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'Cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya'," papar Astrid pada Kompas. "Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita."
"Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya," lanjut Astrid. "Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya."
Astrid juga menilai Betrand perlu mendapat ilmu soal pendidikan seks. "Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini. Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender," seru Astrid.
(wk/riaw)