Nadiem Makarim Sebut Siswa Tak Butuh Kompetensi Menghafal, Akan Dihapus?
Nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut jika para siswa di Indonesia sudah tidak lagi membutuhkan kompetensi menghafal. Akan dihapus?

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim kembali memberi pernyataan yang dinilai dapat menjadi gebrakan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Nadiem menyebutkan jika kompetensi menghafal sudah tidak diperlukan lagi oleh para siswa Indonesia di masa depan.

Pernyataan Nadiem terkait kompetensi menghafal tersebut diungkapkan saat memberikan sambutan dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Jakarta, Jumat (13/12). Dalam kesempatan tersebut, Nadiem menyampaikan tantangan-tantangan masa depan yang akan dihadapi dunia pendidikan.

"Menurut saya tantangan masa depan dengan kompleksitas yang tinggi membutuhkan beberapa core kompetensi," kata Nadiem Makarim dalam acara BSNP di Jakarta, Jumar (13/12). "Tidak ada kompetensi menghafal."

Nadiem mengatakan jika kompetensi kegiatan belajar mengajar yang diperlukan oleh murid-murid di Indonesia saat ini meliputi kreativitas, kemampuan bekerja sama dan berkolaborasi. Tak hanya itu, Nadiem juga menekankan pentingnya berpikir dan memproses informasi secara kritis, mempertanyakan validitas sebuah informasi, pemecahan masalah dan kemampuan berempati bagi para pelajar.

Selain itu, Nadiem juga mengingatkan BSNP dalam melakukan penyusunan kurikulum dan memperhatikan pentingnya pembelajaran tersebut bagi murid. Oleh sebab itu, ia meminta agar kurikulum yang tidak memiliki dampak positif bagi siswa seperti menghafal sebaiknya dihapus saja.


"Ini apa gunanya, apa dampak positifnya bagi murid kita di masa depan," ujar mantan bos GoJek ini. "Nah kalau ternyata jawabannya tidak ada, harus dibuang."

Dengan kurikulum belajar yang disusun dengan benar, Nadiem menilai para guru dapat menerjemahkan kurikulum tersebut menjadi sebuah lesson plan yang baik. Sehingga diharapkan, kurikulum tersebut dapat diaplikasikan terhadap pada pelajar yang memiliki kompetensi rendah.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem juga memberikan konsep pembelajaran yang diberi nama Konsep Merdeka Belajar. Konsep ini terdiri dari empat inisiatif atau empat kebijakan pokok dalam pendidikan Indonesia.

Empat Konsep Merdeka Belajar berisi tentang membebaskan sekolah untuk menggelar atau melaksanakan USBN, kedua menghapus Ujian Nasional per 2021, merampingkan RRP untuk para guru dan yang keempat terkait dengan sistem zonasi. Menurut Nadiem, keempat konsep tersebut merupakan cara yang ampuh demi membangun kegiatan pembelajaran kelas yang baik.

"Karena hanya dengan kemerdekaan lembaga unit pendidikan, hanya dengan kemerdekaan kreativitas para guru," jelas Nadiem. "Hanya dengan hal itulah pembelajaran dalam kelas bisa terjadi secara keseluruhan."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru