Diguncang Isu Mark Up Harga Pesawat, Garuda Indonesia Buka Suara
AFP/Romeo Gacad
Nasional

Garuda Indonesia terus diguncang berbagai skandal usai praktik penyelundupan kendaraan mewah terungkap akhir November 2019 lalu. Kini maskapai tersebut diisukan pernah melakukan mark up harga pesawat.

WowKeren - Terbongkarnya praktik penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton di armada baru milik maskapai Garuda Indonesia ternyata berbuntut panjang. Seperti diketahui, berbagai skandal "sampingan" terungkap usai kasus ini mencuat ke publik.

Salah satu yang getol membocorkan "aib" Garuda Indonesia adalah akun Twitter anonim @digeeembok. Dalam cuitannya, pemilik akun menyebut bahwa Garuda Indonesia terlibat kasus mark up harga pesawat.

Pemilik akun secara spesifik menyebut Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Tommy Tampatty, sebagai sosok yang mendalangi mark up tersebut. Hal ini ia sampaikan dalam seutas cuitan pada Kamis (12/12) pekan lalu.

Diguncang Isu Mark Up Harga Pesawat, Garuda Indonesia Buka Suara

Twitter

Menanggapi isu tersebut, pihak maskapai pun buka suara. Tommy menolak mentah-mentah tudingan tersebut. Bahkan ia juga menilai seluruh cuitan itu hanya bermaksud untuk merusak nama baik Garuda Indonesia serta Sekarga.


"Saya tegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar," kata Tommy, dilansir CNN Indonesia pada Senin (16/12). "Saya berani menantang siapa pun, kalau benar mereka ada bukti, yuk sama-sama melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi."

Sebagai informasi, dalam cuitannya, @digeeembok menyebut bahwa Tommy melakukan mark up alias menaikkan harga armada Airbus A330-300 pada periode 1988-1992 silam. Kala itu Tommy mengaku harga per unit Airbus adalah USD 214 juta per unit.

"Airbus 330- 300 dibeli Garuda sekitar USD 214 juta per pesawat dgn nilai kontrak USD 1,2 miliar utk 6 pesawat," tutur pemilik akun. "Padahal, pd 2003, harga Airbus A330-300 adlh 140 jt USD."

Tommy pun langsung membantah keras, lantaran dirinya pada periode tersebut masih menjabat sebagai pegawai honorer. Sedangkan pada 1992 ia baru ditetapkan sebagai calon pegawai.

Dengan demikian, pernyataan @digeeembok dinilai tak akurat oleh Tommy. "Saya harap tidak mempercayai situs tersebut," tegas Tommy.

Namun demikian, tudingan ini masih belum mendapat reaksi dari manajemen Garuda Indonesia. Baik Pelaksana Tugas Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal, maupun Vice President Corporate Secretary M Ikhsan Rosan belum memberikan respons.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru