Jokowi Perintahkan Pembangunan Bandara VVIP Di Dekat Ibu Kota Baru
Nasional

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dirinya mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi untuk membangun bandara kelas atas atau VVIP di daerah dekat pusat ibu kota baru.

WowKeren - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meninjau kawasan calon ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (17/12) yang lalu. Tak hanya itu, Jokowi juga baru-baru ini menemui para tokoh di Kaltim untuk meminta restu pembangunan ibu kota baru di sana.

Pembangunan ibu kota baru ini tentunya membutuhkan persiapan yang matang. Terlebih, perlu dibangun berbagai infrastruktur publik di ibu kota baru nantinya. Salah satu infrastruktur yang akan dibangun adalah bandara.

Baru-baru ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dirinya mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi untuk membangun bandara kelas atas atau VVIP di daerah dekat pusat ibu kota baru. "Saya diinstruksikan presiden untuk membangun Bandara Internasional VVIP yang jaraknya kurang lebih 20 kilometer dari pusat ibu kota," jelas Budi yang dilansir Rapublika pada Kamis (19/12).

Hal ini karena Budi Karya diketahui sudah mulai mendata fasilitas transportasi yang sudah ada di Kalimantan Timur yang akan menjadi ibu kota baru. Dari fasilitas transportasi yang sudah ada, ia memastikan akan membangun satu bandara tambahan. "Satu bandara yang akan dibangun yaitu Bandara VVIP," kata Budi di Samarinda pada Rabu (18/12).


Dengan begitu, di wilayah ibu kota baru tersebut nantinya terdapat tiga bandara yang saling mendukung. Dua bandara yang sudah ada yakni Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto yang terletak di Samarinda.

Selain itu, Budi juga mengaku akan mengembangkan dua bandara yang sudah ada, salah satunya dengan memperluas landasan pacu dan kapasitas terminal. Budi memastikan akan mengembangkan landasan pacu Bandara Sepinggan dari 2.500 meter persegi menjadi 3.000 meter persegi dan memperluas kapasitas terminalnya.

Namun, untuk Bandara Samarinda, Budi mengatakan jika dengan kapasitas saat ini sekitar satu juta penumpang pertahun akan terdapat kendala untuk dilakukan pengembangan. Sebab, lahan sekitar merupakan lahan gambut yang sangat sensitif terhadap air.

Oleh karena itu, Budi akan melakukan konsultasi dengan Menteri PUPR dan para ahli terlebih dahulu. “Solusinya kami akan konsultasi dengan Menteri PUPR dan para ahli untuk kita buat drainase atau kolam penampung agar air tidak meresap sehingga tanah tidak turun,” ujar Budi.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait