Bak mengikuti jejak Jokowi, Gibran yang baru saja mendaftar sebagai Cawalkot Solo diketahui kerap blusukan di tengah masyarakat serta menemui sejumlah tokoh. Ternyata ini alasan sebenarnya.
- Elvariza Opita
- Jumat, 20 Desember 2019 - 13:33 WIB
WowKeren - Langkah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk masuk ke dunia politik praktis semakin bulat. Usai mendaftar sebagai Calon Wali Kota Solo periode 2020-2025, Gibran pun juga melakukan berbagai upaya untuk mengejar ketertinggalannya di bidang politik.
Salah satu langkah yang ia lakukan adalah dengan melakukan aksi blusukan seperti yang pernah dilakoni sang ayah. Oleh karenanya, ia mengaku tak hanya sekadar blusukan ke tengah masyarakat. Pemuka agama hingga tokoh-tokoh senior di bidang politik pun turut ia temui.
"Saya sadar diri juga, saya ini masih muda, makanya harus belajar," ujar Gibran setelah menemui sejumlah tokoh senior PDI Perjuangan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/12). "Dan yang namanya anak muda itu belajarnya cepat, adaptasinya cepat."
Namun tak hanya itu, rupanya Gibran juga blusukan demi memenuhi permintaan dari Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Pasalnya Rudy pernah mengimbau Gibran untuk lebih banyak belajar alih-alih terburu-buru mencemplungkan diri ke dunia politik praktis. "Perintah dari Pak Rudy saya kan harus belajar dulu," ucapnya, dilansir dari Kompas.
Tindakan Gibran ini pun menuai apresiasi, terutama dari relawan pendukungnya. Menurut mereka, langkah Gibran merupakan bentuk penghormatan sang putra presiden kepada tokoh-tokoh senior di partai.
"Sebagai kader muda, Mas Gibran sangat pantas menemui seniornya," ujar Juru Bicara relawan Kagege (Kancane Gibran Gess), Imelda Yuniati. "Itu bentuk Mas Gibran menghormati seniornya di partai."
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Forum Muda Visioner Solo, Antonius Yogo Prabowo. Menurutnya pertemuan Gibran dengan tokoh politik senior itu demi mencari masukan tentang seluk-beluk partai.
"Mas Gibran tipe orang yang belajar, tidak malu untuk belajar, sowan ke senior PDIP," tutur Yogo. "Saya pikir ini merupakan upaya Mas Gibran untuk merangkul PDIP. Karena bagaimanapun Mas Gibran (adalah) tokoh politik dari PDIP sehingga perlu menjalin komunikasi dengan semua pihak."
(wk/elva)
