Diketahui, Neno merupakan pendukung Prabowo Subianto dan juga salah satu orang yang kerap menyuarakan gerakan '2019 Ganti Presiden' di masa kampanye kemarin.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 31 Desember 2019 - 11:59 WIB
WowKeren - Prabowo Subianto yang sempat bertarung dalam Pemilihan Presiden 2019 kini diketahui telah bergabung dalam kabinet Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan. Sejumlah tokoh yang merupakan pendukung Prabowo di Pilpres 2019 pun angkat bicara terkait hal tersebut, salah satunya adalah aktivis Neno Warisman.
Menurut Neno, keputusan tersebut merupakan hak Prabowo. Pasalnya, Prabowo sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) memiliki hak untuk berserikat.
"Yaitu hak Pak Prabowo juga, karena Pak Prabowo juga, karena beliau juga individu yang dalam masyarakat punya hak yang sama seperti orang lain," tutur Neno di kediaman Ahmad Dhani, Jakarta Selatan, dilansir detikcom pada Selasa (31/12). "Beliau punya hak berserikat, berkumpul."
Diketahui, Neno merupakan salah satu orang yang kerap menyuarakan gerakan "2019 Ganti Presiden" di masa kampanye kemarin. Terkait hal tersebut, Neno menyebut bahwa keinginannya itu masih belum dapat terwujud di tahun 2019 ini. Oleh sebab itu, Neno pun memilih untuk menjadi warga negara yang taat hukum.
"Sejak '2019 Ganti Presiden' ya kita sudah memulai sesuatu yang kita inginkan dan itu hak warga negara kita," jelas Neno. "Bahwa sekarang 'ganti presiden' belum bisa ganti, ya kita terus berikhtiar untuk mematuhi sebuah negara yang ada, kita patuhi semuanya, hukum-hukumnya sebagai warga negara."
Selain itu, Neno juga menjawab pertanyaan apakah dirinya akan mengikuti jejak Prabowo dan merapat ke Presiden Jokowi. Wanita yang dulu aktif di bidang tarik suara tersebut menyatakan bahwa dirinya akan tetap berjuang di bidang budaya.
"Kalau saya tetap berada di upaya-upaya untuk menyelenggarakan kehidupan bernegara, berdaulat yang berdasar pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945," terang Neno. "Terus berjuang di sisi pengasuhan, budaya, sosial."
Sebelumnya, Neno sempat berorasi di depan Gedung Bawaslu dan menyuarakan kecurangan Pemilu 2019. Ia mengajak ibu-ibu yang hadir di sana untuk berjuang melawan ketidakadilan. Bahkan jika perlu menginap sekali pun di depan Gedung Bawaslu.
"Tidak ada yang kami lawan, kami tidak melawan negara, pemerintah," sambung Neno. "Tidak. Kami lawan, yang kami lawan ketidakadilan, betul? Yang kami inginkan adalah keadilan, betul? Karena itu kita berada di sini."
(wk/Bert)
