Diminta Tak Serang Situs Budaya Iran, Trump Beri Jawaban Menohok
Dunia

Diminta untuk mematuhi hukum Internasional dengan tidak menyerang situs budaya yang ada di Iran, Presiden Donald Trump memberikan jawaban yang menohok.

WowKeren - Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) saat ini semakin memanas dan mencapai ketegangan yang begitu tinggi akibat terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani. Seperti yang diketahui, Soleimani yang merupakan komandan pasukan elit Quds Iran dibunuh oleh Amerika atas perintah langsung dari Presiden Donald Trump.

Tak sampai disitu, Presiden Trump juga mengancam akan menghancurkan 52 target yang ada di Iran, termasuk situs kebudayaan. Sontak, rencana Trump untuk menyerang situs kebudayaan Iran mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak.

Pasalnya, dalam hukum Internasional telah dilarang keras untuk menyerang situs kebudayaan negara lain. Jika hukum tersebut dilanggar, maka akan merusak konvensi dan perjanjian Internasional sehingga berdampak memicu kekhawatiran di seluruh dunia.

Trump lantas memberikan jawaban menohoknya terkait pelarangan menyerang situs budaya Iran. Ia mengaku akan mematuhi hukum Internasional dengan tidak menghancurkan situs budaya di Iran.


Walau begitu, Trump mengaku tidak habis pikir kenapa dirinya harus lembut pada budaya Iran sementara Iran telah membantai prajurit Amerika. Meski demikian, Trump berjanji akan tetap mematuhi hukum Internasional tersebut.

"Kau tahu, jika itu hukumnya, aku suka mematuhi hukum. Tapi coba pikirkan: mereka membunuh orang-orang kita dan kita harus sangat lembut terhadap lembaga budaya mereka," kata Trump ketika bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Selasa (7/1), seperti dilansir dari Reuters. "Namun aku tak masalah dengan itu. Tidak apa-apa."

Trump juga mengancam Iran untuk tidak melakukan sesuatu yang gegabah seperti memicu perang. "Saya katakan ini: jika Iran melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan, mereka akan menanggung konsekuensinya," ujar Trump.

Sebelumnya, pernyataan Trump untuk menyerang 52 target di Iran disampaikan melalui akun Twitternya. Puluhan target tersebut merupakan tempat-tempat yang begitu penting bagi warga Iran, termasuk situs kebudayaannya.

Ternyata bukan tanpa alasan Trump menargetkan begitu banyak tempat di Iran. Pasalnya, ia mengacu pada banyaknya warga AS yang disandera di Kedutaan Besar Amerika selama lebih dari setahun pada revolusi Iran 1979.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru