Pernah Sindir Gibran, Kini PDIP Solo Justru Akui Tak Pernah Tolak Putra Jokowi
Nasional

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, beberapa kali menyampaikan rasa keberatannya karena Gibran tetap mencalonkan diri sebagai Cawalkot Solo 2020-2025. Namun kekinian sikap Rudy justru melunak.

WowKeren - Perihal pencalonan kerabat Presiden Joko Widodo di panggung politik praktis Tanah Air memang terus menjadi perdebatan. Sebagai pengingat, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sudah mantap mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Solo.

Pencalonan Gibran sendiri menjadi polemik karena DPC PDIP Solo telah memiliki pasangan calon yang diunggulkan. Adalah Wakil Walkot Solo Achmad Purnomo dan Ketua DPRD Solo Teguh Prakosa yang dicalonkan DPC. Hanya saja Gibran tetap mengotot dan belakangan mendaftar lewat DPD PDIP Jawa Tengah.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, tampaknya tak bisa menahan rasa kesal atas sikap Gibran tersebut. Ia pun sering mengungkapkan kekesalannya, umumnya lewat sindiran pedas.

Menanggapi penolakan ini, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pun turun tangan. Politikus yang belakangan namanya hilir-mudik di media karena diduga terlibat kasus suap itu langsung menegur para kader dan pengurus cabang PDIP yang enggan mengusung Gibran.


Menurutnya pernyataan strategis soal pencalonan di Pilkada 2020 merupakan ranah DPP PDIP. Dengan demikian, Hasto menegaskan bahwa pengurus cabang, termasuk diantaranya DPC PDIP Solo, sejatinya tak berhak ikut campur dan memberikan pernyataan terbuka soal sikap politik mereka pada calon tertentu.

Usai teguran itu diungkap ke publik, sikap Rudy pun dikabarkan jadi melunak. Wali Kota petahana Solo itu menegaskan pihaknya tak pernah menolak dukungan atas pencalonan Gibran di Pilwalkot 2020.

"Kami kan tidak ada istilah tidak mendukung. Tidak ada kata-kata itu," tegas Rudy di rumah dinasnya, Loji Gandrung, Jumat (10/1). "Tapi DPC sudah melaksanakan tugas sesuai Peraturan Partai Nomor 24 Tahun 2017. Itu saja."

Sebelumnya Rudy memang selalu merujuk pada peraturan tersebut. Sebagai informasi, lewat peraturan itu, DPC memang diberikan kesempatan untuk melakukan penjaringan calon kepala daerah secara internal apabila berhasil meraup suara lebih dari 25 persen di Pemilu sebelumnya.

Rudy pun mengaku tak pernah mempermasalahkan Gibran yang tetap "berlari kencang", termasuk dengan aktivitas blusukannya. "Dan DPC tidak pernah melarang Gibran sosialisasi kemana-mana kok. Dia mau blusukan di mana saja silakan," jelas Rudy, dilansir dari CNN Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru