AS Murka Iran Kembali Bombardir Pangkalan Militer di Irak
Dunia

Amerika Serikat mengutuk keras serangan rudal yang kembali dilontarkan Iran ke basis tentara mereka di pangkalan militer Irak. Aksi tersebut dilapokan turut memicu jatuhnya korban.

WowKeren - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran telah menjadi sorotan dunia. Setelah mengisyaratkan untuk mengurangi ketegangan pasca insiden salah tembak pesawat Ukraina, Iran justru kembali menyerang pangkalan militer milik AS di Irak dengan rudal.

Iran dilaporkan kembali membombardir pangkalan militer AS di utara Baghdad pada Minggu waktu setempat. Mengutip CNN, delapan rudal berturut-turut telah menghujani pangkalan militer udara Al-Balad di Baghdad dan dilaporkan telah melukai dua perwira Irak dan dua penerbang.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengutuk keras serangan rudal yang kembali dilakukan Iran. Menurutnya, Iran terus melakukan pelanggaran atas kedaulatan Irak. AS menyatakan murka dan bersiap untuk mengakhiri serangan Iran tersebut.

"Marah dengan laporan serangan roket lanjutan pada pangkalan udara Irak," kata Pompeo melalui akun Twitter. "Ini pelanggaran terus-menerus atas kedaulatan Irak oleh kelompok-kelompok yang tidak loyal kepada pemerintah Irak dan ini harus diakhiri."

Walau begitu, hingga saat ini masih belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi serangan tersebut. Sementara AS sebelumnya telah menuding jika kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak adalah dalang penyerangan ini.


Target serangan Iran ini yakni Al-Balad merupakan pangkalan udara untuk pesawat F-16 di Irak. Jenis pesawat tersebut dibeli oleh Amerika demi meningkatkan kekuatan militer udara mereka di Irak.

Selain itu, pangkalan yang diserang Iran tersebut juga berisi pasukan Angkatan Udara AS dan para kontraktor. Meski demikian, pihak AS telah mengklaim jika sebagian besar pasukan mereka di pangkalan tersebut sudah dievakuasi menyusul ketegangan AS dan Iran dalam dua pekan terakhir.

"Sekitar 90 persen penasihat AS, dan karyawan Sallyport dan Lockheed Martin yang menjadi spesialis pemeliharaan pesawat telah ditarik ke Taji dan Erbil setelah ancaman (Iran)," kata sumber militer. "Saat ini hanya tersisa tak lebih dari 15 tentara AS dan satu pesawat di Al-Balad."

Menurut laporan, pangkalan militer tersebut telah dihantam roket dan mortir dalam beberapa bulan terakhir. Walau begitu, tidak ada satupun tentara AS yang menjadi korban. Namun serangan tersebut telah melukai pasukan Irak dan menewaskan satu kontraktor AS di bulan lalu.

Kematian kontraktor tersebut ikut memicu ketengangan antar AS dan Iran. Buntutnya, AS melancarkan serangan mematikan terhadap kelompok pro-Iran di Irak dan turut menewaskan perwira tinggi militer Iran Jenderal Qasem Soleimani.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait