Anang Hermansyah penasaran dan bertanya terkait keinginan menjadi presiden setelah sempat mendekam dipenjara, begini jawaban tegas yang dilontarkan Ahmad Dhani.
- Ruth Meliana
- Senin, 13 Januari 2020 - 14:53 WIB
WowKeren - Ahmad Dhani kini telah menghirup udara bebas setelah sempat mendekam selama setahun di dalam penjara. Hampir dua pekan pasca bebas, Dhani langsung menjalani aktivitas sehari-harinya, salah satunya dengan melakukan wawancara eksklusif bersama sang istri, Mulan Jameela.
Wawancara kepada Dhani dilakukan oleh pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty. Dhani menjadi bintang tamu dalam segmen "Jodohku" yang menjadi konten YouTube The Hermansyah A6.
Berbagai pertanyaan dilontarkan Anang, salah satunya mengenai keinginan kembali mantan suami Maia Estianty tersebut untuk menjadi Presiden Indonesia. Anang bertanya akankah Dhani tetap tidak kapok berpolitik bahkan menginginkan menjadi presiden. Terlebih, Dhani juga dijebloskan di penjara karena terlibat kasus pencemaran nama baik di dunia politik.
Secara tegas, bapak Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani ini mengaku jika ia tertarik menjadi pemegang kekuasaan di Indonesia, seperti presiden. Menurutnya, sebagai pemegang kekuasaan, ia dapat menegakkan sejumlah kebenaran dengan adil di Tanah Air.
"Mungkin, bukan presiden, mungkin memegang kekuasaan ya yang lebih cocok kata-katanya. Entah itu presiden entah itu apa saja, yang penting memegang kekuasaan. Kenapa? Karena kita punya banyak kebenaran," ujar Dhani menganalogikan dalam akun YouTube. "Kita sering dengar, segenggam kebenaran itu tidak akan berarti kalau kita tak punya kekuasaan."
Keinginannya untuk memegang kekuasaan dikatakan sebagai salah satu alasan ia terjun ke dunia politik. Pasalnya melalui dunia politik, ia dapat menyebarkan kebenaran yang diyakni dan bukan menindas warga yang sudah lemah.
"Ini pernyataan cukup penting, orang-orang seperti aku, Fadli Zon, Fahri Hamzah," ujar pentolan Dewa 19 ini. "Kenapa kita terjun ke politik, karena kita punya sekeranjang kebenaran. Sebenarnya tujuan politik kan itu juga, kekuasaan. Bukan ingin menindas yang lemah ya."
Walau menginginkan kekuasaan, Dhani sekali lagi menegaskan jika kekuasaan yang dimaksudnya memiliki tujuan untuk mendistribusikan keadilan. "Jadi segenggap kekuasaan lebih penting dari sekeranjang kebenaran. Kekuasaan itu kan harus mendistribusikan keadilan," pungkasnya.
(wk/lian)
