Tim perlindungan warga negara Indonesia (WNI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila bersiap untuk melakukan evakuasi terhadap WNI yang ada di wilayah Cavite.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 13 Januari 2020 - 15:14 WIB
WowKeren - Salah satu gunung berapi aktif di Filipina, Gunung Taal, mengalami erupsi pada Minggu (12/1) waktu setempat. Saat erupsi, gunung menyemburkan gumpalan abu setinggi 15 kilometer disertai dengan petir yang masif.
Tim perlindungan warga negara Indonesia (WNI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila bersiap untuk melakukan evakuasi pada WNI yang ada di sana, yakni di wilayah Cavite. Perintah evakuasi sebelumnya telah dikeluarkan oleh otoritas setempat untuk keselamatan warganya.
Erupsi terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Selain mendorong pihak berwenang mengeluarkan perintah evakuasi, erupsi itu juga menyebabkan penundaan penerbangan di bandara internasional Manila lantaran kepulan asap yang tidak memungkinkan untuk keselamatan penerbangan.
"Terdapat 170 WNI yang bertempat tinggal di wilayah Cavite," sebut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI), Senin (13/1). "Mayoritas adalah mahasiswa."
Untuk memantau situasi, Tim Perlindungan dari KBRI Manila turun ke lokasi. Mereka melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan memberikan bantuan kepada para WNI. Jika perlu mereka akan mengevakuasi WNI ke KBRI Manila.
"Tim Perlindungan KBRI Manila pagi ini, 13/01/2020 telah berada di wilayah Cavite untuk memantau situasi," lanjut KBRI Manila. "Berkoordinasi dengan otoritas setempat dan memberikan bantuan kepada para WNI. Jika diperlukan, Tim akan mengevakuasi para WNI ke KBRI Manila."
Tak hanya itu, KBRI Manila juga mengimbau agar WNI meningkatkan kewaspadaan mereka dan memperhatikan imbauan otoritas setempat. Jika bepergian ke luar ruangan mereka diminta memakai handuk basah ataupun masker.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Api Taal yang berada di Pulau Luzon, Filipina, mengalami erupsi pada Minggu (12/1). Gunung yang terletak 60 kilometer di sebelah selatan Manila ini merupakan objek wisata populer yang berlokasi di tengah danau.
Pihak Seismologi setempat mengeluarkan peringatan akan kemungkinan adanya ledakan berbahaya selama beberapa jam dan hari ke depan. "Letusan berbahaya bisa terjadi dalam beberapa jam hingga berhari-hari," kata badan seismologi Filipina seperti dilansir AFP, Senin (13/1).
(wk/zodi)