Rugikan Negara Rp10 T, Mahfud MD Duga 'Perampok' Asabri Sama Dengan Jiwasraya
Nasional

Menko Polhukam Mahfud MD sempat melemparkan isu adanya korupsi sampai Rp10 triliun di PT Asabri. Kekinian berbagai pihak pun mulai menyelidiki kasus korupsi di tubuh asuransi tersebut.

WowKeren - Dugaan megakorupsi asuransi Jiwasraya bukan satu-satunya kasus rasuah yang membelit BUMN. Pasalnya baru-baru ini Menko Polhukam Mahfud MD melemparkan dugaan adanya korupsi besar-besaran di tubuh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia alias PT Asabri (Persero).

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya," kata kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (10/1). "Di atas Rp10 triliun gitu."

Kekinian Kementerian BUMN pun mulai "menguliti" kasus tersebut. Beragam spekulasi pun beredar liar, salah satunya disampaikan Mahfud soal kemungkinan kasus Asabri yang masih berkaitan dengan Jiwasraya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengungkapkan dugaan modus korupsi di Asabri sama dengan Jiwasraya. Tak hanya itu, orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut kemungkinan sama.

Mahfud pun mengaku sudah memeriksa hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan adanya korupsi di Asabri. Nominalnya pun, imbuh Mahfud, tak kalah besar dengan Jiwasraya.


"Tapi sekarang sedang divalidasi oleh institusi lain," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (13/1). "BPK yang minta (validasi ulang) karena polanya sama dengan Jiwasraya. Modus operandinya sama."

"Bahkan mungkin ada beberapa orang yang sama," lanjut Mahfud, dilansir dari Kompas. "Tapi nanti lah, yang penting itu dibongkar (dulu)."

Kasus Asabri sendiri, jelas Mahfud, mungkin akan berjalan cukup alot, pasalnya melibatkan banyak elemen. Namun demikian ia menjamin pihaknya akan menangani kasus itu secara proporsional apabila bukti yang diperlukan sudah lengkap.

"Mungkin nanti pengadilannya koneksitas, karena ada TNI aktif, ada sipil, ada perusahaan swastanya juga," ujar Mahfud. "Nanti lah itu jalurnya, yang penting kita pastikan dulu bahwa itu ada atau tidak."

Di sisi lain, Mahfud pun menegaskan agar publik tak berspekulasi soal nama-nama yang mungkin terlibat di kasus Asabri. Bila ada nama yang terbukti melakukan pelanggaran, Mahfud berharap agar langsung dilaporkan saja ke dirinya.

"Kasih ke saya siapa yang terlibat," tutur Mahfud. "Saya yang mengantarkan ke KPK atau kejaksaan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru