Satgas Pemburu Maling Ikan Buatan Susi Pudjiastuti Pensiun, Menteri KKP Edhy Buka Suara
Nasional

Satgas ini dibentuk oleh mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti untuk mengembangkan dan melaksanakan penegakan hukum dalam pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal melalui koordinasi lintas instansi.

WowKeren - Masa bakti Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Ilegal atau Satgas 115 telah berakhir pada 31 Desember 2019 kemarin. Diketahui, Satgas 115 ini dibentuk oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengembangkan dan melaksanakan penegakan hukum dalam pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal melalui koordinasi lintas instansi.

Satgas yang telah bertugas selama 4 tahun itu selama ini sudah menangkap dan menenggelamkan ratusan kapal pencuri ikan dari negara asing. Menteri KKP Edhy Prabowo lantas angkat bicara soal purna tugas Satgas 115.

Menurut Edhy, para maling ikan di perairan Indonesia tetap akan ditangkap lewat pengerahan Angkatan Laut (AL), Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, dan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) KKP. Ia meyakinkan bahwa pengamanan perairan Indonesia akan terus berjalan.

"Soal Satgas 115 ini kan sudah Keppres (Keputusan Presiden), enggak mungkin kita langgar," tutur Edhy dilansir detikcom pada Senin (13/1). "Jadi kita tetap jalan. Ini periodenya sudah selesai di 2019, kita harus ganti personel dong, penyegaran."

Lebih lanjut, Edhy menegaskan bahwa pengamanan masih akan terus dilakukan oleh lembaga terkait, terutama Ditjen PSDKP sendiri. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi.


"Satgas 115 kan juga Angkatan Laut, Bakamla, Polisi, termasuk KKP sendiri. Tanya saja siapa yang menangkap kapal-kapal itu? Memangnya Satgas 115 punya senjata? Kan tidak," ujar Edhy. "Makanya koordinasi. Nah fungsi koordinasi ini yang tidak bisa dihilangkan, tidak boleh."

Edhy menilai bahwa pembentukan Satgas 115 ini dulu dilakukan karena kurangnya kepercayaan terhadap lembaga terkait yang sudah ada. Politisi Partai Gerindra tersebut juga mengungkap dirinya tak akan serta merta menenggelamkan kapal pencuri ikan begitu saja.

"Dulu dibikin Satgas 115 ini karena ketidakyakinan dengan aparat yang ada. Sehingga harus bikin Satgas. Oke sudah ada, kita akan tindak lanjuti," jelas Edhy. "Tapi penjagaan kita tetap jalan. Tapi saya tak mau perintah, tenggelamkan! Untuk apa? Itu bagi saya hanya sekadar cerita."

Selain itu, Edhy juga membanggakan kinerja Ditjen PSDKP. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait demi mengamankan perairan Indonesia.

"Orang silakan saja kalau menganggap saya lihat. Yang penting lihat kinerja anak-anak saya, PSDKP. Lihat koordinasi saya dengan Angkatan Laut, saya sangat diterima. Lihat sama polisi, saya sangat diterima," pungkas Edhy. "Kita sama kok, sama-sama jaga. Dan saya sangat yakin teman-teman polisi itu bangga untuk menjaga tanah airnya. Angkatan Laut juga bangga."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait